Iran-Israel Memanas, Pemerintah Pantau Harga Minyak Dunia

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 14 Juni 2025 | 11:42 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/dok. Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, ketegangan antara Iran dan Israel yang kian memanas belum memberikan dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia. Namun, pemerintah akan tetap mewaspadai, terutama kemungkinan lonjakan harga minyak dunia. 

"Kalau kita lihat di Timur Tengah kan transmisinya relatif lambat, dan kita lihat tergantung harga minyak," kata Airlangga di Jakarta,  Sabtu, 14 Juni 2025. 

Airlangga menyampaikan, negara-negara eksportir minyak dunia seperti OPEC saat ini memiliki kepentingan untuk menahan harga minyak di tengah lesunya perekonomian global.

"Harga minyak tentu beberapa negara punya kepentingan untuk menahan lonjakan harga minyak. Jadi kita tunggu saja, ucapnya.

Untuk dampak dari konflik Iran dan Israel bersifat sentimen, khususnya terkait kekhawatiran akan ketersediaan pasokan minyak. Sehingga tidak berpotensi terhadap nilai tukar rupiah.

"Penjalarannya karena Timur Tengah memang sudah 'panas'. Jadi relatif dari segi perdagangan itu tidak tertransmisi (terdampak), tetapi dari segi sentimen, ketersediaan supply minyak itu yang perlu kita perhatikan dulu," ujarnya. 

Kendati demikian, lanjut Airlangga, pemerintah akan terus memantau situasi, tseta melakukan koordinasi khusus untuk mengantisipasi gejolak kawasan. 

"Ya kan baru tadi pagi, ya kita monitor dulu," tukasnya. 

Sebagai informasi, konflik yang memanas di kawasan Timur Tengah turut mendorong harga minyak dunia naik ke kisaran 72-73 dolar AS per barel, lebih tinggi dari rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang berada di level US$ 65,29 dolar per barel.

Sebelumnya, CBS News melaporkan bahwa Teheran akan membalas dengan menyerang fasilitas militer AS di Irak. Situasi ini menambah ketegangan geopolitik yang sudah lama terjadi di kawasan tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI