Golkar Dorong Indonesia Menyerukan Jalan Damai Antara Israel-Iran

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 13 Juni 2025 | 21:57 WIB
Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (SinPo.id/ eMedia DPR RI)
Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (SinPo.id/ eMedia DPR RI)

SinPo.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji mendorong pemerintah Indonesia menyerukan agar Israel-Iran menahan diri dan mengutamakan jalur perundingan damai.

Sarmuji menyebut seruan itu guna meningkatkan peran diplomatik Indonesia di kancah internasional atas eskalasi terbaru konflik kedua negara, yang makin membahayakan stabilitas kawasan dan perdamaian global.

"Indonesia harus menyerukan kepada semua pihak yang bertikai, baik Israel maupun Iran, untuk segera menghentikan eskalasi militer dan menyelesaikan permasalahan di meja perundingan, bukan lewat kekerasan atau perang yang hanya menyisakan kehancuran," kata Sarmuji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini juga menegaskan sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas-aktif, Indonesia memiliki mandat moral dan konstitusional untuk mengambil peran aktif dalam mendorong penyelesaian damai atas berbagai konflik internasional.

Dia pun menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi terbaru konflik di Timur Tengah tersebut. Ketegangan memuncak setelah serangan udara Israel menewaskan dua ilmuwan nuklir Iran dan melukai penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 100 drone yang menyasar wilayah Israel, dalam salah satu respons militer paling terbuka sejak lama antara kedua negara.

"Serangan timbal-balik antara Israel dan Iran ini bukan hanya mengancam kawasan Timur Tengah, tetapi juga memperburuk ketegangan geopolitik global yang sudah rapuh akibat berbagai konflik yang sedang berlangsung," ujar dia.

Menurutnya, dunia saat ini sedang berada di persimpangan berbahaya karena diplomasi kerap kalah oleh logika kekerasan dan kekuatan militer. Dia menilai tindakan Israel dan balasan Iran menunjukkan kegagalan komunitas internasional dalam meredam konflik sebelum terlambat.

Dengan demikian, kata dia, peristiwa tersebut menambah pelik situasi global, di tengah ketegangan yang belum usai di Ukraina, Gaza, serta dinamika di Laut China Selatan.

Oleh karena itu, Sarmuji berpendapat Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi harus terus bersuara tegas.

Konflik antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade, yang berakar pada perseteruan ideologis, geopolitik, serta kekhawatiran Israel atas program nuklir Iran.

Dia mengatakan meski kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, ketegangan militer kerap terjadi melalui perang proksi di Suriah, Lebanon, dan wilayah lain.

"Insiden terbaru menandai peningkatan signifikan dalam keterlibatan langsung kedua negara secara militer, memicu kekhawatiran akan pecahnya perang skala penuh yang dapat menyeret banyak negara," kata Sarmuji.

Sarmuji pun berharap agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara berpengaruh segera mengambil langkah konkret untuk meredam konflik dan membangun kembali jalur diplomasi yang kredibel.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI