DPR Sebut Penahanan Kapal Madleen Langgar Nilai Kemanusiaan

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 12 Juni 2025 | 09:22 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Idrus Salim Al-Jufri (SinPo.id/ Dok. PKS)
Anggota Komisi I DPR RI Idrus Salim Al-Jufri (SinPo.id/ Dok. PKS)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Idrus Salim Al Jufri, menegaskan mengecam keras tindakan militer Israel yang menghentikan dan menahan kapal Madleen beserta penumpangnya di perairan internasional saat hendak menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.

Menurutnya, tindakan menculik para aktivis dari atas kapal, dan menyita semua bantuan yang akan disalurkan, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.

“Kami sangat mengecam tindakan militer Israel yang secara sepihak menghentikan dan menahan kapal Madleen, padahal kapal ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang sah dan berbendera Inggris. Ini jelas melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” kata Idrus, dalam keterangan persnya, Kamis, 12 Juni 2025.

Ia pun menegaskan, tindakan Israel terhadap kapal Madleen adalah tamparan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian global.

“Penahanan kapal Madleen adalah luka bagi kemanusiaan. Dunia internasional perlu bersuara lebih lantang. Dan kita, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan keadilan, harus terus berdiri bersama Palestina," tegasnya.

Meski demikian, ia mengapresiasi besarnya dukungan terhadap Palestina dari sejumlah lembaga kemanusiaan seperti Amnesty International, Human Rights Watch, hingga demonstran di berbagai kota dunia turut menyuarakan pembelaan terhadap kapal Madleen.

“Ini bukan sekadar soal 100 kilogram bantuan. Ini adalah simbol perlawanan damai dan solidaritas dunia terhadap penderitaan di Gaza. Upaya seperti ini tidak boleh dibungkam dengan kekuatan militer,” ungkapnya.

Ia juga mengaku prihatin dan menyayangkan sikap pasif dari sebagian besar negara asal para aktivis yang belum secara tegas membela warganya.

“Yang menyedihkan, sebagian besar negara asal para aktivis belum menunjukkan sikap pembelaan yang tegas. Dunia seolah enggan membela kemanusiaan ketika pelakunya adalah Israel,” katanya menambahkan.

Diketahui, kapal Madleen berlayar di laut internasional untuk mengirimkan bantuan medis dan logistik ringan secara langsung kepada rakyat Gaza. Bahkan kapal tersebut membawa sejumlah aktivis, jurnalis, dan anggota parlemen dari berbagai negara, termasuk aktivis lingkungan Greta Thunberg.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI