Legislator Minta Garuda Indonesia Rombak Total Manajemen Internal

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 11 Juni 2025 | 14:11 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (SinPo.id/Dok. Garuda Indonesia)
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (SinPo.id/Dok. Garuda Indonesia)

SinPo.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mendesak maskapai Garuda Indonesia untuk tidak hanya fokus pada restrukturisasi keuangan semata, tetapi juga melakukan perombakan total terhadap kultur kerja dan manajemen internal mereka.

Hal itu ia sampaikan merespons kasus hilangnya iPhone milik penumpang di kabin pesawat Garuda Indonesia yang diduga dicuri oleh awak kabin, dalam penerbangan Garuda GA716 rute Jakarta-Melbourne.

Terlebih sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan PT Garuda Indonesia (Persero) akan mendapat suntikan dana dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

“Garuda itu bukan cuma butuh tambal sulam keuangan, tapi bedah besar-besaran di sisi SDM dan integritas. Percuma dikasih triliunan kalau kejujuran di lapangan tidak ada,” kata Mufti, dalam keterangan persnya, Rabu, 11 Juni 2025.

Ia pun mendesak Kementerian BUMN dan Danantara untuk mengevaluasi menyeluruh PT Garuda Indonesia, termasuk bentuk suntikan dana yang diberikan.

“Itu dananya dalam bentuk apa? Pinjaman? Penyertaan? Jangan sampai negara rugi dua kali, uangnya hilang, reputasi juga hancur," tuturnya.

Meski demikian, pihaknya akan terus mengawal suntikan dana yang diberikan ke Garuda, dan berharap kinerja Garuda Indonesia bisa terus berkembang dengan adanya pendanaan tersebut. Namun, Garuda juga harus meningkatkan dan mengoptimalkan aset yang ada.

Terakhir, Mufti mendorong adanya investigasi agar kejadian hilangnya barang penumpang tidak terjadi lagi. Apalagi, kasus kehilangan barang di kabin sudah sering terjadi.

“Kasus kehilangan barang penumpang seperti ini sudah sering terjadi. Garuda harus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan maupun integritas perusahaan. Kalau tidak, lama kelamaan Garuda akan ditinggalkan konsumen dan pastinya semakin merugi,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI