Legislator Gerindra Nilai Polri Bertransformasi dengan Mewujudkan Swasembada Pangan

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 07 Juni 2025 | 11:40 WIB
Panen Raya jagung yang dihadiri Kapolri dan Mentan (SinPo.id/Dok.Polri)
Panen Raya jagung yang dihadiri Kapolri dan Mentan (SinPo.id/Dok.Polri)

SinPo.id - Anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka menyambut baik peran Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Peran Korps Bhayangkara mewujudkan kedaulatan pangan ini menjadi transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan.

Demikian disampaikan Daniel merespons panen raya jagung serentak Kuartal II oleh Polri di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis, 5 Juni 2025.

"Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan," kata Martin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 6 Juni 2025.

Legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu pun mengapresiasi kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendampingi langsung Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara panen raya tersebut.

Menurut dia, hal itu menjadi bukti keseriusan Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.

Martin menilai di bawah kepemimpinan Kapolri Listyo, Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tetapi juga aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional.

"Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa," ujarnya.

Selain itu, dia menilai langkah Polri yang menargetkan penanaman jagung seluas 1 juta hektare selama tahun 2025 tidak hanya realistis, tetapi juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat.

"Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat," ucapnya.

Martin juga berpandangan capaian panen jagung yang berhasil dituai Polri pada kuartal I (118.975 ton) dan kuartal II (1,78 juta-2,54 juta ton) tahun 2025 tidak hanya soal angka, tetapi menunjukkan pola kerja lintas sektoral yang harus terus diperkuat ke depan.

"Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir, dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu," ucapnya.

Dia pun mengatakan sinergi antara Polri dan sektor pertanian patut diapresiasi dan perlu untuk terus diperluas ke daerah-daerah lainnya agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

Hal tersebut, kata dia, berkaca pada bantuan yang disalurkan Polri berupa alat dan mesin pertanian untuk mendukung produktivitas petani yang ada pada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yakni Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bengkulu.

"Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional," ujar dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI