Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani dengan Memanipulasi Data Stok Beras!

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 06 Juni 2025 | 21:33 WIB
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. (SinPo.id/dok. Kementan)
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. (SinPo.id/dok. Kementan)

SinPo.id -  

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menduga, ada upaya oknum mafia pangan yang hendak memanipulasi data pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang. Dugaan itu semakin kuat setelah Satuan Tugas (Satgas) Pangan menemukan indikasi tersebut.

"Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan. Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen," kata Amran dalam keterangannya, Jumat, 6 Juni 2025.

Menurut dia, dari informasi internal ditemukan dugaan oknum-oknum tertentu yang berupaya mempengaruhi opini publik dengan mencoba memanipulasi data pasokan beras minim. Padahal kenyataannya stok beras sangat melimpah.

"Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data, sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokannya. Ternyata setelah diperiksa, itu benar (datanya dipermainkan oknum mafia)," ucapnya. 

Amran mengungkapkan oknum tersebut telah meminta maaf. Namun, tegasnya, proses hukum harus tetap berlanjut. 

"Mereka meminta maaf ke Satgas Pangan. Saya katakan tidak! segera (proses) tindak lanjuti. Ini tidak boleh (dibiarkan), inilah kelakuan mereka selama ini (mafia pangan)," tegasnya.

Amran menilai, seandainya stok beras kurang, pasti jawabannya impor. Padahal, sebenernya saja stok cukup dan  tidak kurang.

"Akhirnya kalau impor, petani yang terpukul dan mereka tidak berproduksi terus menerus. Jadi, jangan membuat lemah petani kita," ungkapnya.

Amran menyampaikan, kini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog mencapai 4 juta ton lebih. Amran optimis, target swasembada beras yang semula ditargetkan terwujud pada tahun ke-4 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dapat tercapai lebih cepat yaitu pada tahun ke-3.

Menurut Amran, Presiden Prabowo juga terus terus memberi perhatian dan kemudahan bagi sektor pertanian, termasuk melalui bantuan pupuk dan kebijakan harga yang menguntungkan petani.

"Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat jumlah petani kita itu ratusan juta. Petani padi, pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan sekitar 150 juta orang. Nah, kalau ini kita perkuat, kami yakin republik ini kuat," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI