Mendag Catat Impor April Naik 8,80 Persen, Disumbangkan Sektor Nonmigas

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 05 Juni 2025 | 17:27 WIB
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (SinPo.id/Ashar)
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan, neraca impor Indonesia pada April 2025, tercatat sebesar US$ 20,59 miliar. Nilai ini naik 8,80 persen dibandingkan Maret 2025 (Month on Month/MoM), dan naik 21,84 persen dibandingkan April 2024 (YoY). 

"Bila dibandingkan dengan Maret 2025, kenaikan impor April 2025 hanya terjadi pada sektor nonmigas sebesar 14,39 persen, sementara impor migas turun 19,44 persen (MoM)," kata Budi dalam keterangannya, Kamis, 5 Juni 2025. 

Secara tahunan, lanjut Budi, impor nonmigas naik 29,86 persen, sedangkan impor migas turun 15,57 persen (YoY). Dia memaparkan, dari segi pangsanya, kinerja impor April 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 72,73 persen, diikuti barang modal 19,00 persen dan barang konsumsi 8,27 persen. 

Kemudian, dari segi pertumbuhannya, impor bahan baku/penolong dan barang modal meningkat masing-masing sebesar 11,09 persen dan 5,66 persen (MoM). Di sisi lain, impor barang konsumsi justru tercatat turun 2,21 persen (MoM).

Budi menguraikan, bahan baku/penolong yang impornya naik signifikan, antara lain, emas batangan nonmoneter, gula tebu lainnya, dan jet turbo. 

Sementara, impor barang modal yang naik tinggi adalah unit pengolah lainnya, aparatus lainnya yang dapat mengirimkan atau menerima suara, gambar, atau data lainnya, serta personal computer(PC) lainnya. Di sisi lain, impor barang konsumsi yang turun adalah monitor lainnya, mobil listrik, dan jeruk mandarin.

Adapun beberapa produk impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada April 2025 ini, antara lain, gula dan kembang gula (HS 17) yang naik 128,61 persen, logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) 128,06 persen, kain rajutan (HS 60) 76,06 persen, biji dan buah mengandung minyak (HS 12) 54,37 persen, serta filamen buatan (HS 54) 49,45 persen (MoM).

Dia menyampaikan, berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura dengan total pangsa 52,68 persen dari total impor nonmigas April 2025. Beberapa negara asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi adalah Swiss yang naik 344,72 persen, Uni Emirat Arab 110,61 persen, Afrika Selatan 72,55 persen, Kanada 58,33 persen, dan Singapura 53,86 persen (MoM). 

"Secara kumulatif untuk periode Januari-April 2025, total impor mencapai US$ 76,29 miliar, naik 6,27 persen (CtC). Peningkatan impor tersebut dipicu impor nonmigas yang naik sebesar 9,18 persen. Namun, di sisi lain, impor migas turun 8,27 persen (CtC)," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI