Respons Usul Pemakzulan Wapres, Said Ingatkan Persatuan Bangsa
SinPo.id - Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengingatkan pentingnya persatuan bangsa. Mengingat segala persoalan yang dihadapi bangsa dan negara saat ini tidak mudah.
Demikian disampaikan Said merespons adanya surat dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia pun menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto soal persatuan dan kesatuan saat menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila beberapa hari lalu.
"Daripada kita ini berkutat kepada hal-hal yang menurut hemat saya tanpa mendahului apa yang akan dilakukan oleh pimpinan DPR, kita bersabar saja," kata Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.
Dia mengatakan ke depannya ada tantangan global terkait geopolitik. Sebab, negara-negara di dunia sudah melakukan proteksionisme atau deglobalisasi.
Seharusnya, kata dia, hal itu menjadi perhatian utama untuk dihadapi. Di sisi lain, Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu pun mengungkapkan bahwa saat ini aspirasi yang diterima oleh DPR, yaitu publik masih merasa asing dengan istilah pemakzulan.
Apalagi, kondisi-kondisi objektif yang perlu dihadapi oleh bangsa tidak selalu berkutat dengan isu politik. Said menilai bahwa penerimaan surat tersebut oleh Sekretariat Jenderal DPR RI tidak serta merta pemakzulan akan langsung diproses.
Menurut dia, Pimpinan DPR RI akan mengkaji terlebih dahulu surat usulan tersebut.
"Karena pimpinan DPR alatnya banyak, itu yang pertama. Yang kedua, kita punya ketaatan yang sama dengan konstitusi kita," kata dia.
Sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengirimkan surat ke DPR RI perihal usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Surat yang memiliki tanggal 26 Mei 2025 tersebut, ditujukan ke Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia periode 2024-2029 dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2024-2029.
Surat tersebut di antaranya ditandatangani oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI {Purn) Hanafi Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
