Gubernur DKI: Promosi Berlebihan Job Fair Berpotensi Ganggu Serap Tenaga Kerja

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 03 Juni 2025 | 17:28 WIB
Ilustrasi pelamar kerja (SinPo.id/ beritajakarta)
Ilustrasi pelamar kerja (SinPo.id/ beritajakarta)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi membludaknya peserta bursa kerja 'Bekasi Pasti Kerja' dengan pendekatan hati-hati dalam publikasi. Menurutnya, promosi berlebihan terhadap job fair justru berpotensi mengganggu efektivitas penyerapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan.

“Bukan berarti kami tidak serius, justru kami ingin prosesnya tepat sasaran. Yang datang ke job fair adalah mereka yang memang siap dan sesuai kebutuhan industri,” ujar Pramono di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025.

Pramono menekankan, publikasi yang masif bukan jaminan keberhasilan, sebab fokus utama ialah keterhubungan antara pelamar dan posisi yang tersedia.

"Kami ingin memastikan mereka yang datang memang sudah sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan. Jadi bukan soal banyaknya yang datang, tapi seberapa cocok mereka untuk langsung direkrut," tuturnya. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, Pemprov DKI  tetap menjalankan tanggung jawab membuka lapangan pekerjaan, termasuk untuk posisi seperti PPSU (Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) serta petugas Damkar. Namun, kata Pramono, penyebaran informasinya cukup melalui kanal-kanal lokal.

“Untuk perekrutan Damkar dan PPSU, kami lebih memilih menyampaikan informasi lewat kecamatan dan kelurahan. Tidak perlu gegap gempita, yang penting warga yang benar-benar butuh dan siap bisa langsung melamar,” ungkap Pramono. 

Pramono juga menyebut animo masyarakat terhadap lowongan PPSU cukup tinggi. Oleh karenanya, pemprov kini tengah menyelesaikan tahap seleksi dan berjanji segera mengumumkan hasilnya.

“Jumlah pendaftar PPSU sangat besar. Ini bukti warga sangat butuh kerja, dan kami berupaya menjawab itu dengan seleksi yang adil dan cepat,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI