Jelang Iduladha, Masyarakat Diimbau Waspadai Penjualan Sapi Gelonggongan
SinPo.id - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap maraknya penjualan sapi gelonggongan di tengah lonjakan permintaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha.
Pasalnya, banyak penjual yang memaksa sapinya untuk minum secara berlebih agar bobotnya menjadi lebih berat. Sehingga pemerintah harus menindak tegas penjual hewan kurban yang nakal.
"Menjelang Hari Raya Idul Adha, lonjakan penjualan seperti sapi dan kambing membuka celah bagi praktik curang di lapangan. Praktik ini bukan hanya merugikan konsumen dari sisi ekonomi, tapi juga mengancam kesehatan publik," kata Daniel, dalam keterangan persnya, Selasa, 3 Juni 2025.
Terlebih, fenomena penjualan sapi gelonggongan bukan bukan hal baru dan selalu berulang setiap tahun, dan Pemerintah Daerah (Pemda) harus lebih responsif menghadapi persoalan tersebut.
"Pemda khususnya dinas peternakan dan dinas kesehatan hewan harus mengambil langkah konkret, dalam menghadapi praktik penipuan ini," tegasnya.
Selain itu, kata Daniel, sapi gelonggongan juga bahaya jika dikonsumsi karena memiliki dampak terhadap kesehatan. Karena hewan yang dipaksa minum air dalam jumlah besar dapat mengalami stres dan menderita kerusakan organ, sehingga berisiko menyebabkan keracunan.
Sebab daging sapi gelonggongan memiliki kandungan air tinggi, cepat busuk, dan rentan terkontaminasi patogen, yaitu mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan infeksi dan penyakit.
"Bagi anak-anak, lansia, atau mereka yang memiliki masalah kesehatan, mengonsumsi daging seperti ini berisiko tinggi menimbulkan gangguan pencernaan bahkan infeksi," katanya menambahkan.
Diketahui, sapi gelonggongan biasanya diminumkan air secara paksa melalui mulut menggunakan selang 1-2 jam sebelum disembelih. Sehingga bobot daging sapi gelonggongan jadi meningkat hingga 20-40 persen.
Ciri-ciri sapi gelonggongan diantaranya perut tampak membesar, tampak lemah, bahkan sampai tidak bisa berdiri. Bahkan setelah disembelih, permukaan daging sapi gelonggongan akan tampak basah.
