DPR Soroti Masalah Transportasi Jemaah Haji: Jangan Ada yang Tertinggal
SinPo.id - Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Novita Wijayanti mendesak pelayanan transportasi jemaah haji Indonesia pada fase puncak haji dapat dipersiapkan secara maksimal. Khususnya, dalam penggunaan bus menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Novita menyatakan perbaikan layanan transportasi demi kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah merupakan hal yang penting. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir masih ditemukan sejumlah persoalan yang perlu menjadi perhatian serius.
"Diharapkan para pengemudi juga diberikan briefing dan masukan untuk menunggu para jemaah, jangan sampai tertinggal dan waktunya terlalu lama menunggu," kata Novita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
Novita menuturkan berdasarkan laporan dan pengalaman sebelumnya, terdapat jemaah yang sempat tertinggal atau harus menunggu bus selama berjam-jam. Bahkan ditemukan kasus bus yang seharusnya digunakan untuk jemaah tertentu, justru digunakan untuk mengangkut jemaah lain.
Legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu pun meminta agar seluruh pihak terkait bisa memastikan petugas dan pengemudi memiliki pemahaman yang baik terhadap tanggung jawabnya.
Selain itu, dia meminta seluruh petugas haji menjaga koordinasi yang baik, mengedepankan sikap humanis kepada jemaah, serta membangun komunikasi yang efektif dalam menjalankan tugas.
"Karena kita berada di negara lain. Kita ingin ibadahnya berjalan baik, mabrur, dan saling mendukung satu sama lain," kata Anggota Komisi V DPR RI itu.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyatakan telah menyiapkan skema pergerakan jemaah dengan dukungan dari berbagai pihak.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Mujib Rony menjelaskan bahwa layanan transportasi bus shalawat saat ini menggunakan tiga terminal utama di Makkah, salah satunya Terminal Ajyad.
