Pesan Menag Nasaruddin untuk Jemaah Haji RI: Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Gagal Wukuf
SinPo.id - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, mengingatkan jemaah haji asal Indonesia untuk fokus mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.
Menurut dia, jemaah jangan memaksakan diri mengejar ibadah sunah, seperti arbain di Madinah, apabila kondisi fisik tidak memungkinkan.
"Kita selalu wanti-wanti, seluruh jemaah haji kali ini fokusnya kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib," kata Nasaruddin di Jeddah, Arab Saudi, dalam keterangannya, Jumat, 30 Mei 2025.
Imam Besar Masjid Istiqlal ini menekankan, keberhasilan ibadah haji sangat ditentukan oleh kesiapan jemaah, baik dari sisi pengetahuan maupun kondisi fisik. Ada beberapa pesan penting yang disampaikan Menag sekaligus Amirulhaj (pemimpin misi haji) dalam kesempatan ini, yaitu pentingnya pemahaman yang benar terkait syarat dan rukun haji.
Menurutnya, pelayanan jemaah tidak hanya menyangkut logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, tetapi juga mencakup pembinaan ibadah yang mendalam.
"Boleh jadi makanan, hotel, dan kendaraan kita siapkan dengan baik, tapi kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tidak sah. Ini yang harus kita jaga," tegasnya.
Untuk itu, Kemenag memperkuat layanan pembinaan ibadah melalui Mustasyar Dini (konsultan ibadah), petugas kloter, serta para pembimbing dari KBIH. Pendekatan ini dilakukan secara menyeluruh dari tingkat bawah hingga atas, agar tidak ada jemaah yang gagal haji karena ketidaktahuan.
Dia menyampaikan, kehadiran Amirulhaj membawa misi penting untuk memastikan seluruh layanan jemaah haji Indonesia berjalan optimal, termasuk aspek pelayanan dan pembinaan ibadah.
"Sebelum berangkat, kami sudah lakukan pertemuan internal, briefing kepada anggota Amirulhaj. Kami tegaskan bahwa pelayanan jemaah bukan hanya logistik dan fasilitas, tapi juga pemahaman mendalam tentang rukun dan syarat ibadah," paparnya.
Untuk memastikan seluruh jemaah mendapatkan pelayanan ibadah yang optimal, Kemenag melibatkan sekitar 20 ulama dan pakar keagamaan yang tergabung dalam Mustasyar Dini.
"Mustasyar Dini ini sudah datang sebelum Amirulhaj tiba, dan kehadiran mereka sangat efektif dalam membimbing ibadah jemaah," imbuhnya.
Dia juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf di Arafah. Ia mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri mengejar ibadah sunah, seperti arbain di Madinah, jika kondisi fisik tidak memungkinkan.
"Jangan sampai karena mengejar sunah, jemaah justru kelelahan dan tidak sanggup menjalani wukuf di Arafah. Kita harus utamakan yang wajib," terangnya.
Ia juga meminta para petugas agar membantu jemaah membuat prioritas ibadah dengan bijak, serta memastikan mereka mendapatkan informasi dan arahan yang tepat.
Koordinasi antar-petugas dan pimpinan kloter terus diperkuat. Laporan perkembangan lapangan juga rutin disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Nasaruddin, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam penyelenggaraan haji.
"Bapak Presiden memberikan apresiasi kepada kita semua atas kerja sama yang sangat baik, baik dari jajaran Kementerian Agama, BPH, maupun seluruh petugas di lapangan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengajak seluruh jemaah dan petugas untuk tidak lupa mendoakan bangsa dan negara.
"Semoga semua jemaah menjadi haji yang makbul dan mabrur. Dan para petugas bisa menjalankan amanah dengan baik. Jangan lupa juga mendoakan bangsa Indonesia. Kita doakan Presiden kita, Bapak Prabowo, bersama aparat-aparat Indonesia, pelayan masyarakat agar bisa memberikan pelayanan terbaik, mampu menggapai cita-cita luhur yang telah digariskan pendiri bangsa," tukasnya.
