Pimpinan MPR Harap Prabowo Ajak Banyak Negara Dukung Kemerdekaan Palestina

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 30 Mei 2025 | 15:14 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). (SinPo.id/Dok. DPR RI)
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). (SinPo.id/Dok. DPR RI)

SinPo.id - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap Presiden RI Prabowo Subianto mengajak lebih banyak negara untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Apalagi, Prabowo ikut membahas persoalan Israel-Palestina bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menurut dia, sikap Prabowo dan Macron soal Palestina bertepatan dengan momentum makin banyaknya negara yang menolak genosida Israel atas Gaza dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka, seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, Kolombia, Venezuela, Kuba, Cile, dan Bolivia.

"Belakangan bahkan Perancis berinisiatif bersama Inggris dan Kanada akan mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka," kata HNW di Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025.

Legislator dari Fraksi PKS itu menyampaikan pernyataan Prabowo dan Macron soal kemerdekaan Palestina wajib didukung karena sejalan dengan amanat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menjadi pegangan sikap resmi Indonesia sejak presiden pertama RI Bung Karno.

Dia menyatakan langkah Prancis yang akan membuat komunike bersama Arab Saudi pada Juni 2025 untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat bakal membawa solidaritas negara-negara terhadap Palestina.

"Dan memudahkan mayoritas mutlak negara-negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sebagai anggota penuh PBB, seperti negara-negara anggota PBB lainnya," kata HNW.

Di sisi lain, dia memahami pernyataan Prabowo soal wacana hubungan diplomatik dengan Israel adalah berkaitan dengan implementasi dari solusi two state solution atau solusi dua negara untuk mengakhiri konflik.

HNW mendorong Presiden Prabowo lebih fokus mengedepankan perjuangkan kemerdekaan Palestina yang diakui oleh mayoritas mutlak negara-negara dunia atau anggota PBB di samping terburu-buru membuka wacana hubungan diplomatik tersebut.

Dia mengatakan bahwa publik tidak ingin Presiden Prabowo Subianto terkena tipuan oleh Israel seperti negara-negara Arab. Negara-negara Arab sempat menormalisasi hubungan dengan Israel untuk mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi Israel justru makin melegitimasi penjajahannya.

"Misalnya, hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tetapi besoknya lagi Israel mengulangi lagi tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah," kata HNW.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI