Jakarta Berpeluang Jadi Mentor Nasional Pengarusutamaan Gender pada 2025

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 28 Mei 2025 | 21:52 WIB
Ilustrasi Monas (SinPo.id/ Beritajakarta)
Ilustrasi Monas (SinPo.id/ Beritajakarta)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi panutan nasional dalam penerapan Pengarusutamaan Gender (PUG). Hal ini disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Fikhi Akbar, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.

“DKI Jakarta sudah masuk dalam kategori utama Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Mudah-mudahan bisa naik menjadi mentor pada 2025,” ujar Fikhi. 

Menurut dia, saat ini evaluasi terhadap pelaksanaan PUG tahun 2023 dan 2024 sedang dilakukan, dan hasilnya akan menjadi dasar penentuan peringkat pada tahun depan.

Fikhi juga menyebut, status mentor dalam APE diberikan kepada daerah yang tidak hanya berhasil menerapkan PUG secara konsisten, tetapi juga mampu menjadi rujukan bagi daerah lain.

"Pencapaian ini akan menempatkan DKI Jakarta dalam posisi strategis dalam pengembangan kebijakan kesetaraan gender secara nasional," tuturnya. 

Kendati demikian, Fikhi juga menggarisbawahi pentingnya pembaruan regulasi sebagai fondasi hukum yang lebih kuat. Dia mendorong agar DKI Jakarta segera menginisiasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengarusutamaan Gender, sebagaimana yang telah dilakukan Provinsi Jawa Timur.

“Saat ini DKI masih mengacu pada Pergub Nomor 37 Tahun 2012. Sudah agak lama. Idealnya ada Perda, supaya kebijakan bisa lebih spesifik dan sesuai kebutuhan lokal,” kata Fikhi. 

Adapun PUG sendiri merupakan strategi penting untuk menjamin kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan. Beberapa aspek prioritas dalam implementasinya mencakup akses layanan kesehatan dan pendidikan, penguatan kapasitas perempuan, hingga perlindungan dari kekerasan berbasis gender.

"Jika DKI Jakarta berhasil memperkuat kerangka regulasinya dan mempertahankan komitmen terhadap PUG, maka bukan tidak mungkin bisa menjadi contoh keberhasilan nasional dalam membangun kota yang inklusif dan adil gender," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI