Rano Karno Hadiri Pagelaran Wayang Kulit di Kota Tua
SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menghadiri pagelaran Wayang Kulit Publik yang digelar di Plaza Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Sabtu 24 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta yang akan segera menginjak usia ke-500 tahun.
Dalam sambutannya, Rano menekankan pentingnya pelestarian budaya tradisional, seperti wayang kulit, sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.
"Bisa kita lihat yang ada di belakang layar ini hanya benda mati. Namun jika digerakkan dengan hati, dia akan bercerita tentang negara kita Indonesia. Bercerita tentang persahabatan, perbedaan yang bisa mempersatukan kita dalam berbagai bahasa," ucap Rano di hadapan penonton.
Rano juga menyebutkan bahwa pagelaran ini bertepatan dengan peringatan Hari Museum Internasional, di mana Jakarta sebagai ibu kota memiliki banyak museum yang patut dibanggakan dan dicintai masyarakatnya.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada Yayasan PEPADI Jakarta dan semua pihak yang telah mendukung pagelaran wayang ini. Mari kita saksikan bersama-sama pagelaran Wayang Kulit Publik ini,"ajaknya.
Lebih lanjut, ia menyoroti upaya Pemprov DKI dalam memperpanjang waktu operasional museum, khususnya di kawasan Kota Tua, yang kini buka hingga malam hari setiap akhir pekan.
"Mungkin dulu museum hanya buka sampai pukul 16.00, namun sekarang masyarakat bisa merasakan hingga malam hari. Terbukanya ruang publik sampai malam ini diharapkan membuat masyarakat lebih aktif mengunjungi museum," jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary menambahkan bahwa acara ini terselenggara berkat kolaborasi erat dengan Yayasan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Jakarta.
"Pagelaran ini menampilkan wayang kulit Betawi dengan Lakon Kumbakarna Gugur oleh Dalang Ki Sentanu Wijaya, dan wayang kulit Surakarta dengan Lakon Ramayana Story oleh Dalang Ki H Gunarto Gunodipuro," paparnya.
Ketua PEPADI DKI Jakarta, Agus Joko Riyono turut menyampaikan apresiasi kepada Pemprov DKI dan khususnya kepada Rano Karno yang hadir langsung ke lokasi.
"Wayang adalah seni budaya bangsa. Kami berharap Jakarta nantinya bisa punya identitas wayangnya sendiri. Ini butuh proses, tapi dengan dukungan seperti ini, kami yakin bisa terwujud," pungkasnya.
Pagelaran ini menjadi bukti bahwa seni tradisional masih memiliki tempat di tengah kota modern, serta menjadi momentum mempererat hubungan antara budaya dan ruang publik Jakarta.

