Pemerintah Berupaya Cari Titik Temu antara Aplikator dan Pengemudi Ojol

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:04 WIB
Ratusan driver ojek online gelar aksi demo terkait tingginya potongan aplikator hingga 20 persen
Ratusan driver ojek online gelar aksi demo terkait tingginya potongan aplikator hingga 20 persen

SinPo.id -  Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa pemerintah tengah berupaya menjembatani komunikasi antara perusahaan aplikator dan pekerja ojek online (ojol) untuk mencari solusi terkait polemik potongan tarif.

“Kita sedang berusaha menjembatani, mengomunikasikan antara aplikator dan teman-teman pekerja ya di ojol, [terkait] potongan untuk mencari titik temu, karena memang harus duduk dan dibicarakan, karena masing-masing memiliki perhitungan,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 23 Mei 2025.

Prasetyo mengungkapkan bahwa sejumlah kementerian terkait telah menerima audiensi dari perwakilan ojol. Pemerintah berkomitmen untuk segera mencari titik temu mengingat peran penting ojol dalam perekonomian nasional, baik dari sisi jumlah pekerja maupun kontribusinya terhadap aktivitas ekonomi.

“Jadi kita mau cari titik temunya supaya untung bersama-sama kan. Sejahtera bersama-sama, maju bersama-sama,” ujar Prasetyo.

Para pengemudi ojol menuntut penurunan potongan tarif dari maksimal 20 persen menjadi 10 persen. Tuntutan ini telah disuarakan berulang kali oleh asosiasi ojol, termasuk dalam aksi unjuk rasa pada 20 Mei 2025.

Asosiasi menilai selama ini aplikator memotong tarif melebihi ketentuan dan melanggar aturan.

Sebelumnya, perwakilan empat aplikator utama di Indonesia memberikan penjelasan mengenai skema potongan komisi mereka. Presiden Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo, menegaskan pemotongan komisi sesuai aturan Kemenhub yaitu maksimal 20 persen.

Catherine menilai pengurangan potongan menjadi 10 persen berisiko menurunkan pendapatan total mitra pengemudi karena potensi penurunan jumlah transaksi harian.

Senada, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R Munusamy, dan Government Relations Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, menegaskan bahwa komisi yang dipungut tidak melebihi 20 persen.

Sementara Direktur Bisnis InDrive, Ryan Rwanda, mengungkapkan bahwa potongan InDrive lebih rendah, yakni 11,7 persen untuk layanan mobil dan 9,99 persen untuk motor khususnya di DKI Jakarta.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI