Jadi Ketum, Andre Rosiade Wajibkan IKM se-Indonesia Ikut Sukseskan Program Pemerintah

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 23 Mei 2025 | 18:43 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade terpilih menjadi Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (Ashar/SinPo.id)
Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade terpilih menjadi Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) terpilih periode 2025-2030 Andre Rosiade memastikan, organisasi yang dipimpinnya akan membantu menyukseskan  program-program strategis pemerintah, baik di pusat maupun daerah. 

"Ya tentu IKM itu akan bersinergi dengan pemerintah. Orang Minang ini punya falsafah, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung," kata Andre di acara Munas ke-1 IKM, Hotel Santika Premiere, Jakarta Barat, Jumat, 23 Mei 2025.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra ini lantas menginstruksikan jajaran DWP hingga DPD IKM di seluruh penjuru tanah air, diwajibkan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, menyukseskan program-program pembangunan di wilayah masing-masing. 

"Kita kan selama ini sudah berjalan ya, selama 9 tahun sebagai organisasi Minangkabau terbesar di Republik Indonesia. Kami tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga ada di luar negeri ya, Alhamdulillah. Tentu selama ini programnya sudah bermanfaat bagi khususnya perantau yang ada di berbagai wilayah di Indonesia," kata Andre.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini mencontohkan kesuksesan dan bermanfaatan organisasinya bagi para warga Minang perantauan, serta bentuk nyata sinergi dengan Pemda. Misal, saat terjadi tragedi kerusuhan 2019 di Wamena, Papua, yang berdampak pada warga Minang perantauan. Saat itu, IKM mengungsikan ribuan warga Minang perantauan yang menjadi korban. 

Oleh karena itu, tegas Andre, program yang disusun oleh IKM tentu untuk membantu perantau yang ada di seluruh wilayah Indonesia. 

"Kami punya perantau 1.700 orang di Wamena waktu itu. Terjadi tragedi 2019, kami IKM mampu bekerjasama dengan pemerintah daerah dan juga aparat keamanan waktu itu bisa mengungsikan, memulangkan kembali 1.400 penduduk Wamena yang juga aslinya Minang yang ingin pulang. Di mana, kita bersama-sama dengan pemerintah itu dibantu oleh Pemerintah Papua untuk mengembalikan dan juga pemerintah Sumatera Barat, " tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI