Aktivis Lintas Generasi Gelar Sarasehan Peringati Reformasi 1998
SinPo.id - Aktivis lintas generasi menggelar sarasehan memperingati 27 tahun rReformasi 1998 dengan tema "Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi", yang dihadiri oleh sejumlah tokoh.
Menurut aktivis 1998, Haris Rusly Moti mengatakan, tema tersebut diangkat lantaran progres demokrasi ekonomi tertinggal bila dibandingkan dengan capaian demokrasi politik pasca reformasi.
"Jadi demokrasi politik sudah bisa kita capai dengan segala macam kekurangan dan kelebihan," kata Moti, di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.
"Nah, yang patut kita cermati kita sebagai aktivis tahun 1998 dan generasi sebelumnya adalah soal demokratisasi ekonominya, yang menurut kami masih jauh panggang dari api," imbuhnya.
Ia pun menyampaikan harapannya terkait demokrasi kebebasan politik. Menurutnya, kebebasan politik seharusnya tidak hanya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tetapi juga kebebasan terhadap sumber-sumber kekayaan negara.
Sementara itu, aktivis senior sekaligus motor Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari 1974 (Malari) Hariman Siregar menilai demokrasi di Indonesia masuk dalam kategori. Namun masih memiliki beberapa kelemahan.
"Kalau kita cuma lihat di situ saja itu kita mature demokrasi, tapi kalau kita lihat dalam hari-harinya, (terdapat) kelemahan demokrasi dalam bentuk kelemahan civil society, sudah itu partai-partai yang rekrutmennya cuman milih artis, milih segala macam," kata Hariman.
Adapun acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dan sejumlah tokoh lainnya.

