AHY Harap Forum ASEAN Jadi Pemecahan Masalah yang Efektif

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 21 Mei 2025 | 15:52 WIB
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. (SinPo.id/dok. Kemenko IPK)
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. (SinPo.id/dok. Kemenko IPK)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendorong akan kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan di negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Dimana, transisi hijau perlu dilihat sebagai peluang menuju masa depan yang lebih baik, bukan beban. 

"Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah mengadopsi strategi pembangunan yang mengintegrasikan ketahanan pangan, energi terbarukan, dan pembangunan infrastruktur  yang tangguh terhadap perubahan iklim," ujar AHY saat menjadi pembicara pada forum Southeast Asia Summit on Prosperity and Sustainability yang diselenggarakan di Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS), dalam keterangannya, Rabu, 21 Mei 2025. 

AHY menekankan pentingnya menghubungkan inovasi global dengan aksi lokal. Di tengah percepatan teknologi, kemajuan hanya akan bermanfaat jika mampu menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Teknologi seperti kecerdasan buatan, fintech, dan energi terbarukan, menurut AHY, harus dikembangkan bersama komunitas dan sesuai dengan kebutuhan lokal.

"Teknologi dan inovasi seharusnya memberdayakan manusia, tidak boleh menggantikan atau meminggirkan," tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Demokrat ini memaparkan pentingnya memperkuat kerja sama regional. Ia menilai, tidak ada satu negara pun yang mampu menghadapi risiko sistemik seperti perubahan iklim, disrupsi rantai pasok, dan krisis pangan secara sendiri-sendiri.

Karena itu, ASEAN, harus berperan sebagai platform pemecahan masalah yang efektif, bukan sekadar forum konsensus.

"Kita harus melangkah lebih jauh dengan memperkuat kapasitas kelembagaan, memperdalam kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta mempercepat inisiatif lintas negara," ujar dia.

Selain itu, AHY juga menekankan pentingnya komitmen terhadap multilateralisme dan perdamaian regional agar rivalitas kekuatan besar tidak menghambat kemajuan kawasan.

"Indonesia siap berperan aktif sebagai penghubung strategis dan motor penggerak agenda pembangunan inklusif dan berkelanjutan di kawasan," pungkasnya.

Pada forum ini turut hadir Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono; Wakil Ketua MPR, Edhie Baskoro Yudhoyono; Peneliti Tamu di Precourt Institute, Gita Wirjawan; Direktur Hoover Institution dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Dr. Condoleezza Rice; dan Dekan Stanford Doerr School of Sustainability, Dr. Arun Majumdar. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI