CFD di Jakarta Kini Semakin Meriah, Warga Diajak Joget Bareng Musik Tradisional
SinPo.id - Suasana Car Free Day (CFD) di Jakarta makin semarak berkat penampilan seni dan budaya tradisional yang dihadirkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan. Kini, warga bukan cuma olahraga di pagi hari, tapi juga bisa joget dan bernyanyi bersama seniman lokal.
“Kami ingin kesenian bisa tampil di ruang-ruang tempat masyarakat berkumpul, bukan hanya di panggung-panggung resmi,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochammad Miftahulloh Tamary, Minggu 18 Mei 2025.
Pekan lalu, warga dimanjakan dengan penampilan Kerontjong Toegoe di Taman Budaya Dukuh Atas. Sementara pada CFD kali ini, giliran Sanggar Angklung Saung Mang Ashly yang memukau publik lewat irama Betawi, Sunda, Jawa, dan bahkan Aceh. Lagu-lagu seperti Sirih Kuning, Ondel-Ondel, Manuk Dadali, hingga Bungong Jeumpamengalun meriah dan mengajak warga bergoyang.
Banyak warga tampak antusias, ikut menari, berswafoto, hingga meminta pertunjukan tidak cepat selesai. Suasana menjadi lebih hidup dan penuh interaksi hangat antara seniman dan masyarakat.
Menurut Miftah, program ini bukan sekadar tontonan, tapi juga bentuk komitmen strategis membangun ekosistem seni dan budaya di ruang publik.
“Kita akan hadirkan berbagai sanggar dari seluruh DKI secara bergiliran. Ke depan, bukan cuma musik dan tari, tapi juga bisa seni rupa, bahkan mungkin di stasiun, MRT, atau hotel,” jelasnya.
Ia menambahkan, program ini sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang tetap kuat menjaga identitas budayanya.
“Kalau Tokyo atau New York punya ciri khas, Jakarta juga harus punya. Budaya Nusantara inilah kekuatan kita,” tandasnya.
Antusiasme warga mendorong Dinas Kebudayaan untuk terus mengevaluasi dan mengembangkan bentuk pertunjukan seni di ruang publik. Harapannya, warga bisa semakin akrab dan bangga terhadap warisan budaya lokal, bukan hanya sebagai penonton, tapi juga bagian dari gerakan seni itu sendiri.

