Cegah Penularan Covid-19, Ketua MPR Minta Pesantren Terapkan Protokol Kesehatan
sinpo, JAKARTA, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag), dan pemerintah daerah bersama pimpinan pondok pesantren dan satgas untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan sesuai protokol kesehatan terhadap santri yang dinyatakan positif Covid-19 agar tidak meluas.
Demikian disampaikan Bamsoet, Selasa (29/9/2020) terkait Kasus positif Covid-19 di lingkungan pesantren yang masih terus ditemukan di beberapa daerah.
Seperti yang terjadi di Kota Tasikmalaya (12 orang), Kuningan (46 orang) Jawa Barat, Kendal Jawa Tengah, Purwokerto (190 orang), Lamongan Jawa Timur dan lain-lain. Waketum Golkar itu berharap pemerintah melakukan pendekatan khusus ke pondok pesantren agar bisa dicegah penyebaran Covid-19 tersebut.
Misalnya dengan melakukan pengetesan Covid-19 massal, melakukan tracing contact dan mensterilkan setiap ruangan dengan disinfektan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Kemenag bersama Pemda harus mengevaluasi secara menyeluruh setiap kebijakan maupun aturan pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan pesantren, dan memastikan standar operasional prosedur (SOP) terkait protokol kesehatan," ujarnya.
Bahwa dengan adaptasi baru di lingkungan pesantren diharapkan benar-benar diterapkan, mengingat tingginya angka penularan Covid-19 di lingkungan pesantren akibat kehidupan di pesantren yang berbeda dengan sekolah umum. Dimana kata Bamsoet, pimpinan pondok merupakan tokoh sentral yang dapat mengajak santri maupun pihak pesantren untuk menjalankan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker dan physical distancing.
"Kami mengajak kepada seluruh elemen pondok pesantren (santri, pengurus dan ustadz/ustadzah) untuk memahami pentingnya melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin guna mencegah lonjakan kasus baru Covid-19 di lingkungan pesantren," pungkasnya.

