Menkes Tegaskan Vaksin TBC Bukan Buatan Bill Gates, tapi GlaxoSmithKline

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 17 Mei 2025 | 19:44 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (SinPo.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (SinPo.id)

SinPo.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, vaksin Tuberkolosis (TBC) M72/AS01E yang bakal melibatkan Indonesia dalam uji klinis tahap 3, bukan buatan Bill Gates, melainkan tapi dibuat oleh perusahaan farmasi ternama, GlaxoSmithKline (GSK). Adapun Bill & Melinda Gates Foundation, hanya berperan dalam pendanaan.

"Ini bukan vaksin Bill Gates. Ini vaksin yang buat adalah perusahaan GlaxoSmithKline yang memang benar-benar ahli dalam membuat vaksin," ujar Budi dalam diskusi Double Check di di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Mei 2025.

Menurut Budi, GSK sempat berencana menghentikan pengembangan vaksin TBC lantaranmenila secara ekonomi kurang menguntungkan. Sebab, target utamanya adalah negara-negara berkembang.

Namun, setelah GSK memutuskan menunda uji klinis fase 3, Bill Gates lewat yayasannya Bill and Melinda Gates Foundation berminat meneruskan pengembangan vaksin tersebut. Alasannya, pendiri Microsoft itu mungkin melihat vaksin tersebut dapat menolong jutaan jiwa manusia dari kematian.

"Jadi dia (GSK) mau berhentikan prosesnya. Gates Foundation melihat ini penting, dan meneruskan pembiayaannya,” jelasnya

Budi menjamin, uji klinis fase 3 vaksin M72 akan memenuhi standar yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Budi menargetkan pengembangan vaksin M72 rampung pada 2026.

"Proses uji klinis ini, itu ada standar dunia. Kita nggak bisa nentuin. Jadi dari WHO tuh ada protokol uji klinis tahap 3. Yang harus diikuti oleh semua perusahaan medis," tegas Budi.

Di sisi lain, Budi mengingatkan akan pentingnya akurasi informasi di tengah masyarakat, termasuk soal vaksin. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh teori konspirasi yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan publik.

"Dengan kita forward berita-berita seperti itu, kita bisa mempengaruhi masyarakat. Akibatnya ratusan ribu anak-anak kita malah bisa kena polio lagi, atau penyakit menular lain yang bisa dicegah vaksin," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI