TNI AL Gagalkan Penyeludupan 1,9 Ton Narkoba di Tanjung Balai Karimun

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 16 Mei 2025 | 17:28 WIB
Narkoba yang disita TNI AL di perairan Tanjung Balai Karimun (SinPo.id/ Puspen TNI)
Narkoba yang disita TNI AL di perairan Tanjung Balai Karimun (SinPo.id/ Puspen TNI)

SinPo.id - Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun (TBK) menggagalkan penyelundupan narkotika berskala besar yang dibawa oleh kapal ikan asing berbendera Thailand. Kapal bernama Aungtoetoe 99 tersebut membawa 1,9 ton narkotika, yang terdiri dari 1,2 ton kokain dan 705 kg sabu-sabu.

Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi mengatakan, kapal diamankan di perairan Selat Durian, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Rabu, 14 Mei 2025. Aksi kapal tersebut sempat memicu kecurigaan karena berusaha kabur dengan mematikan lampu dan mempercepat laju pelayaran, menunjukkan indikasi kuat adanya aktivitas ilegal.

"Tim patroli F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun segera melakukan pengejaran intensif hingga akhirnya berhasil menghentikan kapal pada pukul 00.30 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, ditemukan 95 karung mencurigakan yang terdiri dari 35 karung kuning dan 60 karung putih," kata Agung dalam keterangan resminya, Jumat, 16 Mei 2025.

Setelah dilakukan uji laboratorium oleh tim Bea Cukai Kepri, sambung Agung, karung-karung berisi narkotika jenis kokain seberat 1.200 kg dan methamphetamine (sabu-sabu) seberat sekitar 705 kg.

"Lima ABK berhasil diamankan dalam operasi ini, terdiri dari satu warga negara Thailand dan empat warga negara Myanmar. Seluruh ABK tidak memiliki dokumen perjalanan maupun perizinan pelayaran yang sah," kata dia.

Dengan barang bukti yang ditemukan, sambung Agung, diyakini kapal Aungtoetoe 99 digunakan sebagai alat penyelundupan narkotika lintas negara, yang menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Saat ini, kapal beserta seluruh ABK telah diamankan di Dermaga Lanal Tanjung Balai Karimun untuk pemeriksaan lanjutan.

"Operasi ini merupakan hasil sinergi antara TNI AL dan Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau. Ke depan, tim juga akan melibatkan anjing pelacak (K9) untuk memastikan tidak ada barang terlarang lain yang terlewat," jelasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI