Aksi 205: 500 Ribu Driver Ojol Siap Offbid dan Demo Serentak 20 Mei 2025

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 16 Mei 2025 | 04:00 WIB
Ojol
Ojol

SinPo.id -  Sekitar 500 ribu pengemudi ojek online (ojol) dan taksi daring roda dua serta roda empat akan menggelar unjuk rasa besar-besaran secara serentak pada Selasa, 20 Mei 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang diduga melanggar regulasi pemerintah, khususnya soal batas maksimal potongan aplikasi.

Aksi yang diberi nama Aksi Akbar 205 ini dipimpin oleh Garda Indonesia, asosiasi pengemudi ojol nasional.

“Garda Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jakarta dan Jabodetabek, karena pada 20 Mei 2025 Kota Jakarta akan diserbu oleh pengemudi ojek online roda dua dan roda empat untuk unjuk rasa akbar dan reuni aspirasi,” kata Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 15 Mei 2025.

Aksi akan digelar mulai pukul 13.00 WIB di tiga titik utama: Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR RI. Ribuan driver dari berbagai daerah seperti Palembang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, hingga Balikpapan dan Makassar dijadwalkan turut hadir. Selain turun ke jalan, para pengemudi juga akan melakukan offbid massal atau mematikan aplikasi serentak.

Raden mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi macet parah di sejumlah ruas jalan ibu kota.

“Mohon masyarakat pengguna jalan menyesuaikan waktu melintas agar tidak terjebak kemacetan,” imbaunya.

Inti dari aksi ini adalah protes terhadap pelanggaran Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022, yang mengatur potongan aplikasi maksimal 20 persen. Namun, menurut Garda, dalam praktiknya banyak aplikator yang justru memotong hingga 50 persen dari pendapatan driver.

“Sejak 2022 kami bersabar, namun belum ada perubahan. Kami minta pemerintah tegas terhadap aplikator yang langgar aturan,” tegas Raden.

Aksi ini tak hanya dilakukan oleh Garda, tapi juga didukung berbagai komunitas seperti APOB, GOGRABBER, TEKAB, SAKOI, serta GEPPAK (Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan).

Dampak dari aksi ini diperkirakan akan sangat besar, baik dari sisi layanan transportasi daring maupun aktivitas masyarakat yang bergantung pada ojol.

“Kami harap masyarakat memahami bahwa ini demi perbaikan ekosistem transportasi daring ke depan,” ujar Raden.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI