Jaga Ketahanan Pangan, Pemprov DKI  Lakukan Pertanian Kontrak 8000 Hektare Sawah

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:38 WIB
Ilustrasi petani (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi petani (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat ketahanan pangan melalui skema pertanian kontrak (contract farming) yang kini telah mencakup 8.000 hektare sawah di berbagai daerah. 

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso mengatakan, langkah ini diambil untuk memastikan pasokan beras bagi warga ibu k tetap terjaga secara berkelanjutan.

"Dari 8.000 hektare sawah ini diharapkan pada akhir tahun bisa memenuhi target penyerapan 22.000 ton," ujar Gunarso dalam keterangannya dikutip Kamis, 15 Mei 2025.

Menurut Gunarso, lahan pertanian kontrak tersebut tersebar di berbagai wilayah sentra produksi beras seperti Indramayu, Subang, Karawang, hingga Demak dan Lampung. 

"Hingga triwulan pertama 2025, produksi yang sudah terealisasi mencapai 5.997 ton beras atau naik 29 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024," tutur dia. 

Dia juga menuturkan, kolaborasi dengan daerah-daerah penghasil pangan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasokan di Jakarta, yang selama ini bergantung pada wilayah lain dalam pemenuhan kebutuhan beras.

"Ini bagian dari strategi memperkuat stok, karena Jakarta tidak punya cukup lahan pertanian sendiri," kata Gunarso. 

Selain itu, kata dia, Food Station juga menggandeng mitra produksi yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Lampung dengan kapasitas gabungan mencapai 13.000 ton. Gunarso pun menyebut, kapasitas produksi internal perusahaan juga menyumbang 5.500 ton beras.

"Sehingga dengan dua kekuatan pertanian kontrak dan kemitraan produksi kita bisa membangun sistem ketahanan pangan yang solid di Jakarta," tandasnya. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI