Ketua BKSAP DPR Apresiasi Seluruh Delegasi di Forum PUIC Atas Dukungan untuk Palestina

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 14 Mei 2025 | 11:59 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera. (SinPo.id/Tim Media)
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera. (SinPo.id/Tim Media)

SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, memberi apresiasi kepada seluruh delegasi yang hadir dalam forun Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atas komitmen dan dukungan merek terhadap Palestina dan kelompok minoritas.

“Kami melihat spirit humanity and solidaritas dalam forum ini. Tapi jangan sampai ini hanya menjadi spirit tapi harus ditransformasikan ke aksi kita. Bukan cuma untuk kelompok muslim tapi non-muslim yang  menjadi minoritas. Kita harus ada aksi nyata,” kata Mardani, dalam keterangan persnya, Rabu, 14 Mei 2025.

Ia menjelaskan bahwa nantinya, kesimpulan dari pembahasan pada pertemuan Komite Tetap Khusus Urusan Politik dan Hubungan Luar Negeri PUIC, akan dibawa sebagai salah satu rekomendasi resolusi PUIC ke-19 yang akan diberi nama Jakarta Declaration. 

"Jadi komite political and foreign affair ini adalah salah satu inti dari PUIC, kita bahas dari Palestina sampai minority," ungkapnya.

"Yang Palestina ada tiga isu, tentang kondisi Palestina, tentang bantuan kepada Palestina dan juga negara-negara sekitarnya. Ada Jordan, ada Mesir, ada Lebanon yang juga terkena (dampak),” kata Mardani menambahkan.

Selain soal Palestina, terdapat juga 10 resolusi tentang minority yang telah dibahas dengan seksama dalam forum PUIC ini. Kemudian komite tersebut juga sepakat bahwa persoalan konflik seperti India-Pakistan akan diselesaikan dengan pendekatan diplomasi yang mengedepankan peacefully (perdamaian).  

"Jangan mengedepankan pendekatan yang nanti justru membuat Chaos. Tadi ada cerita tentang Uighur, dibahas juga dan kita katakan China itu bukan sesuatu yang harus selalu dilawan, tapi kita paksa untuk China duduk bersama agar memberikan equal treatment pada saudara-saudara kita yang ada di Uighur," urainya. 

"Ada juga cerita Boko Haram, itu melakukan teror terus-menerus kepada saudara kita yang non-muslim di Nigeria. Jadi tadi satu per satu diangkat, dan kita bahagia Indonesia menjadi tempat spirit of humanity and spirit of solidarity blossom up," lanjut Mardani. 

Terakhir, Mardani berharap forum PUIC dapat terus menularkan semangat solidaritas dan persaudaraan kepada masyarakat dunia, khususnya bagi umat Islam yang tinggal di negara dengan mayoritas non-muslim yang terkadang muncul masalah Islamofobia. 

"Islamofobia itu salah, karena bukan hanya orang Islam korbannya, tapi cara pandangnya yang menganggap pihak lain itu lebih rendah, lebih lemah dan lebih buruk ketimbang kita, itu yang harus diperbaiki. Karena itu resolusi kita basisnya humanity, kemanusiaan dan solidarity," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI