India dan Pakistan Gelar Pembicaraan Militer Usai Gencatan Senjata, Bahas Pengamanan Perbatasan dan Drone
SinPo.id - Direktur Jenderal Operasi Militer India, Letjen Rajiv Ghai, dan mitranya dari Pakistan, Mayjen Kashif Chaudhry, melakukan pertemuan penting pada Senin 12 Mei 2025 untuk membahas pelaksanaan perjanjian gencatan senjata antara kedua negara. Pertemuan ini dikonfirmasi oleh stasiun televisi News18.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada Sabtu (10/5/2025), yang mencakup penghentian semua operasi militer darat, laut, dan udara antara India dan Pakistan.
Menurut laporan News18 yang mengutip sumber resmi, Ghai dan Chaudhry membahas sejumlah isu krusial, termasuk pengamanan Line of Control (LoC), pengawasan wilayah perbatasan, serta penggunaan pesawat nirawak (drone). Namun, isi lengkap pembicaraan belum diungkap ke publik.
Letjen Rajiv Ghai merupakan sosok penting di jajaran militer India, langsung berada di bawah komando Kepala Staf Angkatan Darat, dan bertanggung jawab atas perencanaan serta pelaksanaan operasi militer strategis, baik domestik maupun internasional.
Gencatan senjata ini diumumkan menyusul eskalasi tajam antara kedua negara setelah serangan bom bunuh diri di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April, yang menewaskan 26 orang. India menuduh dinas intelijen Pakistan (ISI) berada di balik serangan tersebut, tuduhan yang langsung dibantah oleh PM Pakistan Shahbaz Sharif.
Menanggapi serangan itu, India meluncurkan Operasi Sindoor pada 7 Mei, menyerang wilayah Pakistan dengan rudal. India mengklaim hanya menyasar infrastruktur militan, namun pihak Pakistan menyatakan lima permukiman sipil ikut terdampak, dengan sedikitnya 31 orang tewas.
Situasi yang memanas mendorong kedua negara untuk akhirnya menyepakati gencatan senjata, yang mulai berlaku pada Sabtu pukul 17.00 waktu setempat (18.30 WIB).

