SBY Serukan Persatuan Global Hadapi Krisis Iklim dan Kerusakan Lingkungan

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 13 Mei 2025 | 00:02 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono

SinPo.id -  Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara untuk menghadapi krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin mengancam masa depan umat manusia. Pernyataan tersebut disampaikan SBY dalam forum lecture series The Yudhoyono Institute (TYI) bertajuk "Sustainable Growth with Equity" di Yogyakarta, Senin 12 Mei 2025.

"Kita semua tahu bahwa krisis iklim dan krisis lingkungan itu nyata, bukan fiksi, bukan hoaks," ujar SBY, mengingatkan dunia akan urgensi aksi kolektif dalam menangani masalah lingkungan yang bersifat global ini.

Menurut SBY, aksi nyata dan bersama di tingkat internasional menjadi sangat penting, mengingat ancaman yang semakin besar dan memengaruhi seluruh dunia. "Oleh karena itu, aksi bersama kita juga harus nyata dan memberikan dampak yang nyata pula," ucapnya.

SBY juga menyoroti bahwa situasi dunia saat ini semakin kompleks dan mencemaskan. Alih-alih bersatu untuk menangani ancaman global seperti perubahan iklim, banyak negara justru terperangkap dalam konflik geopolitik, rivalitas kekuatan besar, serta perang dagang dan ekonomi. "Saya yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun dan ada dalam berbagai percaturan global, cukup prihatin melihat perkembangan dunia yang makin rumit, makin 'dangerous'," kata SBY.

Menurutnya, krisis iklim seringkali terabaikan dibandingkan dengan isu-isu lain yang lebih mendapat perhatian publik. "Sekali lagi mengingatkan ada isu besar yang tidak boleh kita biarkan karena itu akan memberikan dampak buruk bagi semua bangsa di dunia," ujarnya.

SBY juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika negara-negara gagal membangun persatuan dan kerja sama, upaya mengatasi krisis iklim akan kehilangan daya dorong. "Saya kira semua sepakat bahwa apa yang kita inginkan adalah dunia yang makin damai, dunia yang makin adil, dunia yang makin sejahtera, dunia yang memberikan harapan bagi siapapun terlepas dari ikatan identitas, terlepas dari batas-batas internasional," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, SBY mengajak seluruh elemen global, termasuk perguruan tinggi, untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mencari solusi konkret berbasis sains dan teknologi. "Kita harus meningkatkan kebersamaan kita, kerja sama kita, kepedulian kita, solusi-solusi kita, termasuk kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang tepat," tambahnya.

SBY juga menyatakan dukungannya terhadap berbagai inisiatif yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan prinsip keadilan. "Kita percaya bahwa yang kita lakukan ini justru yang bisa menyelamatkan masa depan, bangsa-bangsa dan masa depan dunia, masa depan anak cucu kita," ujar SBY, mengakhiri pidatonya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI