TNI Diminta Investigasi Insiden Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut yang Menewaskan 13 Orang

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 13 Mei 2025 | 05:55 WIB
Ledakan (pixabay)
Ledakan (pixabay)

SinPo.id -  Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, mendesak agar TNI melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ledakan tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia, termasuk empat anggota TNI.

"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," ujar Oleh Soleh dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin 12 Mei 2025.

Menurut Oleh, kejadian tragis ini harus menjadi perhatian serius karena banyak nyawa yang hilang dan tidak bisa dianggap enteng. "Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilakukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," tegasnya.

Politikus dari Jawa Barat XI ini juga menyatakan bahwa Komisi I DPR RI akan memanggil Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk meminta penjelasan yang utuh dan menyeluruh mengenai tragedi ledakan tersebut. "Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" ujarnya.

Oleh Soleh menambahkan, meskipun tidak bisa menduga penyebab pasti jatuhnya korban jiwa, ada hal yang aneh jika warga tiba-tiba masuk ke dalam lokasi peledakan yang berbahaya. "Ini yang kami tidak bisa menduga-duga. Maka harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya warga sipil dan anggota TNI," jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya TNI untuk belajar dari insiden serupa yang terjadi di masa lampau, seperti tragedi peledakan di Cilandak, Jakarta Selatan, pada tahun 1980-an.

Di akhir pernyataannya, Oleh Soleh mengungkapkan rasa dukacita yang mendalam atas meninggalnya belasan orang, baik dari masyarakat sipil maupun anggota TNI. "Semoga korban yang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut," tutupnya.

Sebelumnya, TNI mengonfirmasi bahwa 13 orang, termasuk empat prajurit TNI, meninggal dunia akibat ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut. Korban yang tewas langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan autopsi dan pemulasaraan jenazah. Amunisi yang dimusnahkan itu merupakan milik TNI Angkatan Darat, yang disimpan di Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI