Menekraf Dorong Penguatan Kuliner sebagai Instrumen Diplomasi Budaya

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 10 Mei 2025 | 20:56 WIB
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya (SinPo.id/Dok. Kemenekraf)
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya (SinPo.id/Dok. Kemenekraf)

SinPo.id - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan, kuliner memiliki potensi besar sebagai alat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional. 

Menurut dia, makanan khas Tanah Air dapat menjadi representasi kekayaan budaya yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat global.

“Melalui kuliner, kita bisa memperkenalkan identitas bangsa secara halus dan efektif. Tapi perlu upaya terintegrasi dari berbagai pihak agar dampaknya bisa lebih luas,” ujar Riefky dalam keterangan resminya, Sabtu, 10 Mei 2025.

Riefky pun menuturkan, banyak negara telah menjadikan sektor kuliner sebagai bagian dari strategi diplomasi mereka. 

“Kita lihat bagaimana makanan Korea menjadi bagian dari gelombang budaya yang mendunia. Ini adalah contoh bahwa makanan bukan sekadar produk, tetapi juga simbol budaya,” tutur dia. 

Terkait pertemuan dengan Dewan Kuliner Indonesia, dia menegaskan dukungan penuh terhadap organisasi tersebut, untuk memperkuat posisi kuliner nasional di panggung internasional melalui inovasi, riset, dan standardisasi.

“Kuliner kita harus dilihat sebagai bagian dari aset nasional. Saya mendorong adanya kolaborasi lintas sektor untuk membentuk ekosistem yang saling mendukung dari hulu ke hilir,” kata Riefky. 

Sementara itu, perwakilan Dewan Kuliner Indonesia, Gupta Sitorus, menilai dukungan pemerintah sebagai dorongan signifikan dalam membangun industri kuliner yang lebih berdaya saing.

“Kami merasa optimistis karena ada kesamaan visi. Dengan arahan yang jelas dan komitmen pemerintah, kami lebih percaya diri mengeksekusi berbagai program untuk kemajuan kuliner Indonesia,” ungkap Gupta.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI