BKSAP akan Bawa Isu Palestina dan Pemberdayaan Perempuan dalam Forum PUIC
SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengatakan pihaknya akan membawa isu kemerdekaan Palestina dan pemberdayaan perempuan dalam Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC).
Adapun forum PUIC atau Persatuan Parlemen Negara-Negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), akan digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 12 hingga 15 Mei 2025.
Menurutnya, fokus utama dalam forum tersebut yaitu mendorong perdamaian dan harmoni antar negara-negara anggota OKI, memperkuat kerja sama konkret di bidang ekonomi, sosial, dan budaya antarparlemen negara Islam, serta menyerukan konsolidasi dan langkah nyata dari parlemen-parlemen OKI dalam mendukung rakyat Palestina.
"DPR akan membawa isu woman and youth participation), yakni bagaimana peran dan partisipasi perempuan dan generasi muda di negara muslim," kata Mardani, dalam keterangan persnya, Jumat, 9 Mei 2025.
"Kemudian tentang pembangunan berkelanjutan atau sustainable development and environment antar negara-negara OKI. Serta secara khusus adalah isu Palestina, jadi bagaimana negara-negara OKI ikut berpartisipasi memperjuangkan kemerdekaan Palestina," imbuhnya.
Ia pun mengatakan, pelaksanaan PUIC di Indonesia kian mengokohkan peran diplomasi parlemen Indonesia di kancah internasional. Bahkan Duta Besar Palestina, Kazakhstan, Iran, Turki, hingga Mozambik juga bersemangat untuk menghadiri acara PUIC yang digelar di DPR.
“Kita akan fokus pada satu kesepakatan membantu perjuangan saudara kita di Palestina. Solidaritas dunia Islam harus terus diperkuat, tidak hanya dalam retorika, tetapi juga melalui kerja sama nyata. Baik dalam diplomasi parlemen, dukungan kebijakan, maupun program lintas sektor,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berharap pelaksanaan sidang umum parlemen OKI berjalan dengan lancar, baik dari sisi substansi agenda, logistik, hingga pengamanan. Kemudian juga bisa memberikan dampak positif dalam penguatan solidaritas antas negara muslim dunia.
“Ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi PUIC ke-19. Apalagi bertepatan dengan usia ke-25 tahun sejak PUIC didirikan pada 1999. Kita ingin memastikan pelaksanaan ini berjalan sukses, substansial, dan memberikan dampak nyata dalam memperkuat solidaritas dunia Islam,” tuturnya.

