Anggota DPR: Kerusuhan di Lapas Narkotika Alarm Keras Efektivitas Layanan Rehabilitasi
SinPo.id - Anggota Komisi XIII DPR RI, Hamid Noor Yasin, mengaku prihatin atas terjadinya kerusuhan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, pada Kamis kemarin, yang diduga disebabkan oleh penolakan warga binaan terhadap razia oleh petugas pemasyarakatan.
“Kerusuhan ini menjadi alarm keras terhadap efektivitas layanan rehabilitasi dan pembinaan di Lapas narkotika," kata Hamid, dalam keterangan persnya, Jumat 9 Mei 2025.
"Lapas seharusnya bukan hanya tempat penahanan, tapi tempat pemulihan. Kalau yang terjadi justru kerusuhan, itu berarti ada sesuatu yang perlu dievaluasi, termasuk dalam hal pendekatan kepada warga binaan,” imbuhnya.
Ia mendukung upaya preventif yang dilakukan pihak petugas lapas dengan melakukan razia terhadap barang-barang terlarang di lapas. Namun menurutnya, tindakan itu harus disertai upaya-upaya yang lebih persuasif dan simpatik terhadap warga binaan.
Selain itu, kata Hamid, sistem pembinaan dan rehabilitasi harus lebih mengedepankan pendekatan humanis dan berbasis pemulihan, bukan hanya penindakan. Sehingga perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap program rehabilitasi di Lapas Narkotika.
Dengan demikian, pihaknya berharap peristiwa kerusuhan tersebut tidak hanya ditangani secara reaktif, tetapi dijadikan momentum pembenahan sistemik dalam penyelenggaraan pemasyarakatan, khususnya yang menyangkut penanganan kasus narkotika.
“Diperlukan upaya pembenahan secara komprehensif dalam penyelenggaraan pemasyarakatan, baik terhadap warga binaan, maupun terhadap petugas lapas itu sendiri,” katanya menambahkan.

