67 Kasus Kebakaran di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Korsleting Listrik Jadi Penyebab Utama
SinPo.id - Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu telah tercatat mengalami 67 kasus kebakaran selama periode Januari hingga April 2025, dengan korsleting listrik menjadi penyebab utama.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menyatakan bahwa 40 dari total 67 kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Selain itu, ada pula enam kasus kebocoran gas, dua pembakaran sampah, dan sejumlah insiden lain yang dipicu oleh puntung rokok dibuang sembarangan serta penyalaan api yang kembali menyala.
Menurut data yang disampaikan oleh Gatot, kebakaran terbanyak terjadi pada bulan Maret dengan 25 insiden, diikuti oleh April (16 kejadian), Januari (14 kejadian), dan Februari (12 kejadian). Total kerugian dari kebakaran ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 18,5 miliar, yang mencakup satu korban jiwa dan 16 orang yang terluka.
Menanggapi tingginya angka kebakaran, Gatot mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati, terutama dalam menggunakan instalasi listrik. Ia juga mengingatkan bahwa kesadaran dan tindakan preventif dapat meminimalkan risiko kebakaran di rumah dan lingkungan sekitar.
“Kami terus melakukan sosialisasi tentang pencegahan kebakaran, dan kami mendorong warga untuk selalu cek instalasi listrik dan peralatan rumah tangga yang digunakan,” ujar Gatot.
Pemerintah Jakarta Utara juga menyediakan layanan Jakarta Siaga 112 bagi warga yang membutuhkan bantuan darurat kebakaran.
Peningkatan kewaspadaan diharapkan dapat mengurangi jumlah kebakaran yang terjadi di wilayah tersebut, menjaga keselamatan masyarakat, dan mencegah kerugian lebih lanjut.

