Wamenkomdigi: Sandbox Penting untuk Pastikan AI Kesehatan Aman
SinPo.id - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menekankan perlunya kehati-hatian dalam penerapan teknologi kecerdasan artifisial (AI) di sektor kesehatan.
Dia menyoroti pentingnya pendekatan sandboxing sebagai metode pengujian awal sebelum AI diimplementasikan secara luas di Indonesia.
“Dalam sektor yang sangat sensitif seperti kesehatan, kita tidak bisa langsung melepas teknologi baru ke publik tanpa pengujian. Sandboxing memberi ruang untuk evaluasi teknis, etis, dan operasional secara komprehensif,” ujar Nezar dalam keterangan resminya, Sabtu, 3 Mei 2025.
Nezar menegaskan, teknologi AI, khususnya dalam layanan kesehatan, menyimpan potensi besar, tetapi juga mengandung risiko yang tidak bisa diabaikan.
Dia menyebut, salah satu risiko terbesar ialah munculnya disinformasi yang bisa berdampak langsung pada keselamatan pasien.
“Bidang kesehatan itu urusan nyawa manusia. Kita tidak bisa bermain-main di sini. AI bisa saja mengeluarkan rekomendasi yang belum teruji atau bias karena tekanan komersial. Itu yang perlu diwaspadai,” ungkap dia.
Nezar juga menekankan pentingnya keterlibatan para pemangku kepentingan, dari regulator, penyedia layanan kesehatan, hingga masyarakat dalam proses sandboxing agar evaluasi dilakukan dari berbagai sudut pandang.
“Kalau semua pihak terlibat dari awal, kita bisa pastikan teknologi ini sesuai dengan konteks Indonesia, baik secara teknis maupun nilai sosialnya. Kita tidak ingin mengimpor AI mentah-mentah dari luar yang belum tentu cocok di sini,” ujar Nezar.
Dia pun mengutip contoh sukses China yang telah melakukan sandbox domestik sebelum meluncurkan produk AI ke pasar global. Menurutnya, pendekatan tersebut membuat China lebih siap secara infrastruktur dan regulasi.
“AI di sana sudah sampai pada tahap canggih karena mereka tidak buru-buru. Mereka coba dulu di pasar mereka sendiri. Itu strategi yang bisa kita pelajari,” imbuhnya.
Nezar juga menyinggung tentang pentingnya membangun sistem AI berbasis data nasional yang dikurasi oleh para ahli dalam negeri. Dia meyakini, pendekatan ini akan menghasilkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aman dan selaras dengan nilai-nilai lokal.
“Kalau kita ingin AI yang benar-benar berdaulat dan sesuai dengan semangat Pancasila, maka data kita harus jadi fondasi. Ini bukan soal teknologi saja, tapi juga soal etika dan kedaulatan digital,” tandasnya.

