Pakar Kesehatan: Jemaah Haji Lansia Hindari Terik Matahari dan Jaga Stamina

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 02 Mei 2025 | 13:58 WIB
Ilustrasi keberangkatan jemaah haji. (SinPo.id/dok. Kemenag)
Ilustrasi keberangkatan jemaah haji. (SinPo.id/dok. Kemenag)

SinPo.id - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama berpesan kepada jemaah haji kloter pertama yang berangkat ke Tanah Suci, untuk tetap mewaspadai cuaca panas. Karena, dari sekitar 1,8 juta jemaah Haji berbagai negara tahun lalu, ada lebih dari 1.300 kematian. 

"(Kematian itu) Utamanya karena gangguan cuaca panas (heat stress, heat exhaustion, heat stroke dan lain-lain), selain karena terlalu penuhnya kerumunan (over crowding)," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Jumat, 2 Mei 2025. 

Tjandra menyampaikan, berdasarkan prakiraan cuaca dari AccuWeather menunjukkan suhu di Arab Saudi awal Juni 2025, puncak hari perhajian, adalah sekitar 42 sampai 44 C. 

Untuk mengantisipasinya, maka jamaah Haji, utamanya lansia, di harapkan sedapat mungkin menghindari kontak langsung dengan panas terik sinar matahari. "Minum air dalam jumlah yang memadai. Mereka yang mengkonsumsi obat-obatan yang mungkin menyebabkan dehidrasi (seperti diuretika dll) harus berkonsultasi pada dokternya tentang bagaimana baiknya pengobatan dilakuka," ucapnya. 

Prof Tjandra yang merupakan Petugas Kesehatan Haji Indonesia tahun 1990- 2013 ini melanjutkan, agar jemaah memperhatikan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang memberikan lima anjuran kesehatan. Pertama, cuci tangan dengan sabun dan air atau desinfektan. Ke dua, gunakan tissue  untuk menutup mulut ketika batuk dan bersin. 

Ke tiga, gunakanlah masker ketika sedang dalam menjalankan ibadah perhajian dan dalam kerumunan. "Ke empat, hindari kontak dengan mereka yang sedang sakit. Ke lima, hindari kunjungan dan kontak langsung dengan unta, baik di peternakan, di pasar dan juga di peternakannya," kata dia. 

Menurut Prof Tjandra, tujuan SE Kemenkes Arab Saudi tersebut untuk untuk mencegah penularan penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Selain itu, juga sedapat mungkin lindungi diri dari gigitan nyamuk, hal ini terkait Deman Dengue dan antisipasi Zika.

Pesan berikutnya, untuk menghindari penyakit yang ditularkan oleh makanan dan air, maka jamaah harus memastikan kebersihan tangan sebelum dan sesudah makan, sesudah menggunakan toilet, sebelum mempersiapkan makanan dan sesudah memegang hewan. 

Juga memastikan bahwa buah dan sayur harus di cuci bersih sebelum dikonsumsi. Lalu, makanan harus dimasak dengan baik, dan lalu disimpan dalam tempat yang memadai. 

"Perlu ditekankan pula agar jangan makan masakan yang sudah terlalu lama disimpan  di luar lemari es, dengan kata lain jangan makan makanan basi. Selamat jalan jamaah haji kita, InsyaAllah kesehatan tetap terjaga dan mendapat Haji mabrur," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI