Musisi Indie Ramaikan Aksi May Day 2025: Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
SinPo.id - Aksi Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 1 Mei 2025, turut diramaikan oleh para musisi indie Tanah Air. Sejumlah band seperti The Brandals, Usman And The Blackstones, Suden, Methosa, Barumil, Jati Andito, dan The Jansen, tampil secara bergantian menyuarakan keresahan buruh lewat musik.
Mereka naik ke atas truk komando yang telah dilengkapi peralatan musik, menyanyikan lagu-lagu bertema solidaritas dan perjuangan hak buruh. Penolakan terhadap gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto menjadi dua isu utama yang mereka suarakan.
“Kita nyanyi bareng, menyuarakan keresahan kita bareng-bareng, dan saling ingatkan bahwa bersuara adalah hak kita,” ujar Eka Anash dari The Brandals di lokasi aksi.
Aktivis Hak Asasi Manusia, Usman Hamid, yang juga tergabung dalam band Usman And The Blackstones, ikut menyuarakan kritik keras terhadap kondisi buruh saat ini. Ia menyoroti gelombang PHK besar-besaran dan mengingatkan pemerintah agar memenuhi hak-hak pekerja yang terdampak.
“Salah satu yang mendorong kami turun dan bersolidaritas pada buruh adalah gelombang besar PHK saat ini. Negara harus menjamin hak mereka terpenuhi,” tegas Usman dari atas truk aksi.
Selain soal PHK, Usman juga menolak rencana pemerintah yang disebut-sebut ingin memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. Ia mengingatkan bahwa sejarah kelam Orde Baru tidak bisa dihapus begitu saja.
“Indonesia berencana memberi gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Apakah kita setuju Indonesia kembali ke zaman Orde Baru? Kita harus menolak rencana gelar pahlawan tersebut. Gelar pahlawan nasional lebih tepat untuk Marsinah,” tegasnya, merujuk pada aktivis buruh yang tewas pada era Orde Baru.
Aksi ini menjadi bukti bahwa musik tetap menjadi media perlawanan yang kuat, di mana para musisi indie tidak hanya tampil menghibur, tetapi juga bersuara lantang untuk keadilan sosial dan hak buruh.

