Kapolri Buka Jambore Karhutla Riau 2025, Soroti Bahaya Deforestasi dan Kebakaran Hutan

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 26 April 2025 | 06:50 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

SinPo.id -  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka kegiatan Jambore Karhutla Riau 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Siak, pada Jumat 25 April 2025. Dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara, Sigit menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan Indonesia yang memiliki luas total mencapai 95,5 juta hektare, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kawasan hutan terluas ke-8 di dunia.

Sigit menjelaskan, meskipun Indonesia memiliki kekayaan hutan yang sangat besar, kawasan ini juga menghadapi tantangan besar berupa deforestasi, salah satu penyebab utamanya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pada tahun 2024, setidaknya ada 376 ribu hektare hutan yang terbakar, yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.

Provinsi Riau, yang merupakan salah satu daerah dengan kerawanan kebakaran hutan tinggi, mencatatkan 11 ribu hektare hutan yang terbakar pada tahun 2024. Hal ini membuat Riau menempati urutan ke-11 dalam tingkat kebakaran hutan nasional. "Kebakaran hutan tidak hanya berdampak di Riau, tetapi juga dapat meluas ke provinsi lain bahkan negara tetangga," ungkap Sigit.

Kapolri juga memberikan informasi terkait prakiraan cuaca untuk tahun 2025. Menurut analisis BMKG, musim kemarau pada tahun ini diperkirakan lebih pendek dibandingkan tahun sebelumnya, dengan puncaknya akan terjadi pada Juni hingga Agustus. Meski demikian, fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole diprediksi tidak akan menimbulkan kekeringan ekstrim.

Namun, untuk wilayah Riau, Sigit mengingatkan bahwa potensi titik panas akibat cuaca kering dan rendahnya curah hujan diperkirakan akan meningkat sejak Mei hingga mencapai puncaknya pada Juli 2025.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi Riau bersama stakeholder terkait telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November 2025. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan, mengingat karakteristik cuaca yang lebih kering pada tahun ini.

"Sangat penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, serta menerapkan strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla," ujar Kapolri menutup amanatnya.

Melalui kegiatan Jambore Karhutla ini, Kapolri berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan seluruh pihak terkait akan pentingnya pencegahan kebakaran hutan, agar Indonesia dapat menjaga kelestarian alamnya demi masa depan yang lebih baik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI