Ribuan CPNS Mundur, Ketua DPR Minta Proses Rekrutmen ASN Dievaluasi

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 25 April 2025 | 17:43 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani, meminta proses rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) perlu dievaluasi secara menyeluruh. Hal itu ia sampaikan menyusul mundurnya 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024.

Menurutnya, hal itu bukan merupakan fenomena biasa, melainkan indikator yang menunjukkan adanya sistem yang belum mampu menjawab ekspektasi dan kebutuhan generasi muda.

"Proses rekrutmen CPNS tidak boleh hanya bersifat administratif. Harus ada evaluasi menyeluruh dengan perencanaan matang dan pendekatan yang lebih strategis, mulai dari penyusunan formasi hingga penempatan akhir. Kalau tidak, kita akan terus menghadapi persoalan seperti ini," kata Puan, dalam keterangan persnya, Jumat, 25 April 2025.

Ia menilai terdapat faktor yang lemah dalam perencanaan rekrutmen yang menyebabkan ketidaksesuaian antara minat peserta dan posisi yang ditawarkan. Jika hal itu tidak diperbaiki, Puan menyebut negara akan kehilangan SDM yang berkualitas.

"Negara bisa kehilangan potensi sumber daya manusia yang berkualitas untuk memperkuat pelayanan publik. Ini tantangan nyata bagi kita semua," ungkapnya.

Oleh karena itu, Puan mendorong Kementerian PAN-RB dan BKN untuk melakukan reformasi dalam proses rekrutmen ASN dengan memperhatikan sejumlah aspek penting.

Mulai dari transparansi informasi sejak awal seleksi, sistem penempatan berbasis minat dan kompetensi, serta pemberian insentif dan jaminan karier yang adil.

Ia juga menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dalam merancang proses seleksi, terutama untuk formasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

"Penempatan ASN, terutama di daerah 3T harus disertai dengan insentif yang layak, peluang pengembangan karier yang adil, serta infrastruktur yang mendukung agar mereka bisa bekerja dengan optimal dan hidup dengan layak," tuturnya.

Puan pun mengingatkan ketertarikan generasi muda untuk menjadi PNS tidak bisa lagi mengandalkan iming-iming stabilitas dan pensiun semata. Karena generasi muda saat ini juga peluang bertumbuh, serta kualitas hidup yang seimbang.

"Kalau negara ingin menarik SDM terbaik, maka sistem ASN juga harus bertransformasi menjadi sistem yang adaptif, inklusif, dan responsif terhadap perubahan zaman," jelasnya.

"Kalau proses rekrutmen ASN masih bertumpu pada cara-cara lama, jangan heran kalau generasi muda memilih mundur. Sistem rekrutmen ASN harus beradaptasi dengan zaman,” kata Puan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI