Tarik Utang Rp250 T, Menkeu: Masih On Track
SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah telah menarik utang baru senilai Rp250 triliun hingga Maret 2025 untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Realisasi pembiayaan anggaran on track, mencapai Rp250 triliun atau 40,6 persen dari target APBN yang sebesar Rp775, 9 triliun," kata Menkeu dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Kamis, 24 April 2025.
Menkeu merincikan, realisasi itu terdiri dari realisasi pembiayaan utang sebesar Rp270,4 triliun atau 34,8 persen dari dan pembiayaan non-utang sebesar minus Rp20,4 triliun.
Pembiayaan ini dipenuhi melalui SBN (neto) sebesar Rp 282,6 triliun dan pinjaman (neto) sebesar minus Rp 12,3 triliun.
Namun, ia memastikan, pembiayaan utang dilaksanakan secara hati-hati dan terukur dengan memperhatikan outlook defisit APBN, serta likuiditas pemerintah.
"Dan tentu mencermati dinamika pasar keuangan, termasuk pasar obligasi, serta menjaga keseimbangan antara tingkat biaya dan risiko utang. Pemerintah akan terus mengoptimalkan peranan instrumen APBN sebagai shock absorber dan sekaligus mengakselerasi pencapaian target," katanya.
Untuk kinerja APBN pada kuartal I-2025, menurut Menkeu terjaga dengan baik. Hal ini tecermin dari defisit anggaran yang terkendali dalam batas aman sebesar Rp104,2 triliun atau 0,43 persen PDB, serta baru 16,9 persen dari target yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.
Namun demikian, keseimbangan primer positif Rp17,5 triliun, serta posisi kas surplus Rp145,8 triliun (SILPA). Serta kinerja Pendapatan Negara dan Hibah sampai dengan Maret 2025 mencapai Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target APBN, sementara Belanja Negara mencapai Rp620,3 triliun atau 17,1 persen dari pagu APBN dengan tren yang menguat di bulan Maret 2025.

