Wamendes PDT: Pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih Libatkan Banyak Pihak
SinPo.id - Pemerintah tengah mematangkan skema pendanaan untuk pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang akan tersebar di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menyatakan, ke depan pembiayaan tidak hanya mengandalkan anggaran negara.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBN atau APBD dalam jangka panjang. Sinergi dengan berbagai elemen, termasuk dunia usaha melalui CSR, akan menjadi bagian dari strategi pendanaan Kopdes,” kata Ariza dalam keterangannya, Rabu, 23 April 2025.
Menurutnya, pemerintah masih mengkaji model pembiayaan paling efektif agar program tersebut bisa berjalan berkelanjutan di seluruh desa.
“Saat ini kami sedang menyusun mekanisme yang lebih inklusif agar pembangunan koperasi bisa dilakukan secara gotong royong antara pusat, daerah, dan masyarakat,” ungkap dia.
Dia menyampaikan, anggaran per desa bisa mencapai Rp2 miliar hingga Rp5 miliar, tergantung pada fasilitas yang akan dibangun. Untuk efisiensi, kata dia, desa-desa juga didorong berkontribusi dengan menyediakan lahan atau infrastruktur dasar.
“Setidaknya desa bisa menyiapkan lahan, nanti kami bantu dari sisi pembentukan unit usaha seperti sembako, apotek desa, hingga layanan simpan pinjam,” ujar Ariza.
Lebih lanjut, Ariza menekankan, koperasi ini bukan hanya sebagai badan usaha, tapi juga sebagai pusat layanan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Harapannya Kopdes Merah Putih bisa menjadi tulang punggung ekonomi desa, sekaligus menyediakan kebutuhan dasar seperti klinik, sembako terjangkau, serta wadah untuk pengolahan dan distribusi hasil pertanian dan perikanan,” tandasnya.

