Gulkarmat DKI: Mayoritas Kebakaran Disebabkan Kelalaian, Bukan Teknis

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 23 April 2025 | 09:41 WIB
Ilustrasi kebakaran (SinPo.id/ Ashar)
Ilustrasi kebakaran (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyoroti pentingnya perubahan kebiasaan masyarakat dalam penggunaan perangkat listrik dan gas di rumah. 

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Gulkarmat DKI Jakarta, Saepuloh mengatakan, banyak kebakaran terjadi bukan semata karena kerusakan teknis, tetapi karena kelalaian dan pilihan yang tidak aman.

“Pastikan peralatan listrik di rumah itu SNI. Namun, masyarakat kerap memilih yang murah, tidak standar, dan alat-alat itu risiko kebakaran sangat tinggi,” ujar Saepuloh dalam keterangannya dikutip Rabu, 23 April 2025.

Saepuloh menekankan, budaya memilih produk murah tanpa memperhatikan standar keselamatan masih menjadi tantangan besar dalam upaya pencegahan kebakaran. Selain itu, kebiasaan memasang steker secara bertumpuk juga menjadi pemicu utama korsleting listrik atau penyebab terbanyak kebakaran di Jakarta dalam dua tahun terakhir.

Menurut dia, berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI mencatat, dari total 864 kejadian kebakaran pada 2023, sebanyak 607 di antaranya disebabkan korsleting listrik. Sementara pada 2024, angka kebakaran karena korsleting tercatat sebanyak 541 dari 789 kasus.

“Disarankan setiap 15 tahun periksa dan ganti sistem perkabelan,” imbuhnya. 

Tak hanya listrik, kata Saepuloh, potensi kebakaran akibat gas elpiji juga perlu diwaspadai. Dia pun mengimbau masyarakat agar secara rutin memeriksa regulator dan selang gas, serta memastikan sambungan pada kompor tidak longgar. 

Saepuloh juga menyampaikan, penempatan tabung gas pun dianjurkan di lokasi yang mudah dijangkau, agar saat darurat dapat segera diamankan.

“Gas prinsipnya lebih berat dibandingkan udara, sehingga saat bocor akan di sekitar situ saja berkumpulnya. Namun, kalau ada sumber panas terjadi penyalaan, bahkan hingga menimbulkan ledakan,” jelas Saepuloh.

Dia menambahkan, Gulkarmat DKI terus mendorong masyarakat membangun budaya sadar risiko dan keselamatan mulai dari rumah, melalui edukasi langsung dan kampanye preventif.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI