Pakar Ingatkan Ancaman Penyakit Paru dan Pernapasan Bagi Jemaah Haji

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 19 April 2025 | 18:39 WIB
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia (SinPo.id/ Dok. Kemenag)
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia (SinPo.id/ Dok. Kemenag)

SinPo.id - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan, masalah kesehatan paru, harus menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, terutama bagi jemaah asal Indonesia. Karena, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia, merupakan dua penyakit utama yang kerap menyerang para jemaah. 

"Hasil penelitian jurnal ilmiah internasional bahwa sekitar 90 persen jamaah haji dari berbagai negara, ternyata mengalami masalah kesehatan paru dan pernapasan, dalam berbagai bentuknya," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Sabtu, 19 April 2025. 

Menurut Tjandra, upaya pencegahan, seperti perilaku hidup sehat, penggunaan masker dan vaksinasi menjadi penting dilakukan. Termasuk beberapa faktor yang menjadi predisposisi, seperti penuhnya kerumunan orang yang memudahkan penularan, debu dan polusi udara, serta daya tahan tubuh yang mungkin menurun karena aktifitas fisik dan kelelahan. 

"Dapat juga ditambahkan bahwa data kita menunjukkan bahwa ARDS (Adult/acute Respiratory Disease Syndrome) merupakan salah satu penyebab kematian utama akibat penyakit paru pada jemaah haji kita," kata dia. 

Selain pneumonia karena bakteri dan virus, lanjut Tjandra, maka juga perlu diwaspadai penyakit khusus, seperti MERS CoV yang  bermula dari jazirah Arab dan ditularkan oleh unta berpunuk satu. Juga diwaspadai penyakit paru tidak menular, seperti Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Untuk itu, tegas Tjandra, kemampuan penanganan kesehatan paru oleh para dokter dan petugas kesehatan yang melayani jemaah haji dan umroh Indonesia,  memegang peranan penting dalam pengendalian masalah kesehatan tersebut. 

"Semoga jemaah Umroh kita, dan juga Jemaah Haji yang akan mulai berangkat pada awal Mei beberapa minggu lagi akan dapat menjalankan ibadahnya dengan khusus, mendapat haji dan umroh yang mabrur, dan terhindar dari masalah penyakit paru dan pernapasan yang serius," tukas Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI