Temui USTR, Airlangga Tawarkan Penambahan Jumlah Impor Migas- Gandum AS

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 19 April 2025 | 14:55 WIB
Menko Airlangga menemui tim USTR. (SinPo.id/dok. Ekon)
Menko Airlangga menemui tim USTR. (SinPo.id/dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Delegasi RI, secara langsung diterima oleh Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR), untuk memulai negosiasi dalam penerapan tarif perdagangan, khususnya merumuskan upaya strategis pemberlakuan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia.

"Sebagai sesama negara demokratis terbesar, Indonesia dan AS terbuka untuk kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya kerja sama untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," kata Airlangga dalam keterangannya, Sabtu, 19 April 2025. 

Diketahui, Pemerintah AS telah menetapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap impor barang ke AS. USTR menjadi lembaga terdepan yang bertanggungjawab mengoordinasikan kebijakan perdagangan internasional AS, tarif komoditas. Termasuk merupakan negosiator perdagangan utama untuk AS dalam semua perjanjian perdagangan dan investasi bilateral, regional, dan multilateral.

Karena itu, USTR menjadi pihak AS pertama yang akan didatangi oleh perwakilan semua negara dalam melakukan negosiasi mengenai tarif resiprokal. 

Dalam pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR), Airlangga menyampaikan tawaran dan permintaan dari Indonesia RI, sebagai upaya mengajukan penurunan tarif perdagangan. Seperti penawaran peningkatan impor dan pembelian barang dari AS.

"Indonesia dapat meningkatkan pembelian barang dari AS, dengan merealokasi sesuai kebutuhan nasional Indonesia untuk pembelian produk energi (Migas) dari AS, produk-produk pertanian yang selama ini diimpor dari AS (Kedelai, Gandum dll). Indonesia juga menawarkan untuk mengoptimalkan kerja sama di bidang critical minerals, dan mendorong investasi strategis dengan skema B-to-B," kata Airlangga. 

Di sisi yang lain, Airlangga juga menyampaikan permintaan Indonesia untuk mendapatkan penurunan tarif ekspor dari Indonesia ke AS, khususnya terhadap ekspor Top-20 produk utama Indonesia. Karena selama ini tarif impor Indonesia lebih tinggi dari beberapa negara kompetitor produsen barang sejenis dengan ekspor Indonesia ke AS. 

"Indonesia berharap, justru melalui kebijakan tarif AS yang baru ini akan mendapatkan tarif yang lebih rendah sehingga lebih kompetitif terhadap barang produk ekspor Indonesia dalam memasuki pasar AS," kata Airlangga. 

Sebagai salah satu negara yang mendapat kesempatan lebih awal untuk melakukan negosiasi terhadap kebijakan tarif resiprokal AS, pihak USTR mengapresiasi langkah strategis yang diambil oleh Pemerintah RI, terutama terhadap gestur penyesuaian regulasi domestik mengenai kegiatan ekspor dan impor. 

"Kami sangat mengapresiasi langkah yang ditawarkan Indonesia. Saat ini AS tengah berfokus pada perluasan pasar dan penguatan ekonomi dalam negeri, dan kami melihat peluang yang besar untuk bekerja sama dengan Indonesia," ujar Ambassador Greer.

Ambassador Greer merespon sangat positif penawaran dan permintaan yang disampaikan Indonesia, dan menyepakati untuk membahas secara teknis antara Tim Teknis dari Indonesia dengan pihak USTR. Secara khusus, Ambassador Greer menugaskan Sarah Ellerman (Assistant USTR for Southeast Asia and the Pacific) untuk mengkoordinasikan pembahasan teknis dengan Indonesia.

Kedua pihak menyepakati segera membahas secara intensif dan menargetkan untuk dapat menyelesaikan negosiasi dan pembahasan kerja sama bilateral Indonesia dengan AS ini dalam waktu 60 hari ke depan. Sebagai langkah konkret, Sarah Ellerman langsung mengundang Tim teknis Indonesia pada Jumat, 18 April 2025, untuk langsung membahas mengenai format, mekanisme dan jadwal negosiasi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI