Airlangga: Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif dalam 60 Hari

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 18 April 2025 | 18:59 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama tim negosiasi menemui pihak AS. (SinPo.id/Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama tim negosiasi menemui pihak AS. (SinPo.id/Dok. Kemenko Perekonomian)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati untuk menyelesaikan hasil perundingan negosiasi soal tarif resiprokal dalam 60 hari ke depan. 

"Pihak AS telah menyepakati bahwa isu kebijakan tarif dan kerja sama bilateral RI-AS akan dibahas dan diselesaikan dalam waktu 60 hari ke depan," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jumat, 18 April 2025. 

Airlangga menyampaikan, kedua negara juga menyepakati membuat kerangka kerja sama bilateral dalam bentuk Strategic Economic Partnership, meliputi antara lain kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan terkait critical minerals, dan kemitraan koridor rantai pasok yang resilien.

Airlangga yang memimpin Delegasi ke AS, bersama beberapa Pimpinan Kementerian/ Lembaga yang terkait langsung dengan isu dan kebijakan tarif resiprokal, bertemu dengan 4 Pejabat utama AS. Yaitu Secretary of State AS, United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce AS, serta Secretary of Treasury AS. Juga dengan berbagai Asosiasi Usaha, Lembaga dan pihak swasta serta pihak lain di AS.


Menurut Airlangga, pihak AS menyambut positif atas tindakan cepat Pemerintah Indonesia yang mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. 

Dimana, Indonesia termasuk salah satu negara yang diterima lebih awal oleh Pemerintah AS untuk membahas kerja sama ekonomi bilateral kedua negara  dalam mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang. 

Memulai pertemuan dan negosiasi dengan pihak AS di hari pertama, Airlangga dan Delegasi RI pada Kamis, 17 April, bertemu secara langsung dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR) dan Howard Lutnick (Secretary of Commerce AS), dua orang Menteri di AS yang langsung bertanggungjawab dan menangani kebijakan tarif AS. 

Pertemuan fokus untuk membahas negosiasi dan upaya strategis mengantisipasi pemberlakuan Kebijakan Tarif Resiprokal AS terhadap Indonesia.

Dalam pertemuan ini, delegasi Indonesi telah menyampaikan tawaran dan permintaan kepada Pemerintah AS untuk mencapai perdagangan yang adil dan berimbang (fair and square trade) antara lain membahas peningkatan pembelian Energi, Produk Pertanian, dan EPC, serta mengoptimalkan kerja sama terkait Critical Minerals. 

Selain itu, juga membahas pemberian insentif dan fasilitas bagi perusahaan AS dan Indonesia untuk mendorong investasi, dan membahas pula upaya memperlancar prosedur dan proses Impor Produk AS ke Indonesia, serta beberapa Investasi Strategis di AS maupun di Indonesia.

Selain itu, Pemerintah RI juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama pendidikan, sains, ekonomi digital, dan financial services.

Pemerintah RI juga menekankan pentingnya penetapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor untuk produk ekspor utama yang tidak akan bersaing dengan industri dalam negeri di AS. Juga pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dari produk strategis dalam menjaga economic security.

Turut mendampingi Airlangga, yaitu Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI