Marak Kasus Pelecehan, Ketua DPR Ajak Masyarakat Lawan Kekerasan Seksual
SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh elemen bangsa untuk berani melawan kekerasan seksual. Menurutnya, banyaknya kasus pelecehan hingga pencabulan yang terjadi bukan berarti kekerasan seksual boleh dinormalisasi.
Pasalnya, kasus kekerasan seksual merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi. Terlebih dalam kuartal pertama 2025 sudah banyak kasus pelecehan yang terjadi, termasuk yang baru saja terungkap yakni pelecehan dokter kandungan di Garut.
“Kita tidak boleh kalah oleh pelaku kekerasan seksual. Dan jangan pernah lelah memerangi aksi-aksi kekerasan seksual,” kata Puan, dalam keterangan persnya, dikutip Kamis, 17 April 2025.
Adapun kasus pelecehan yang terjadi pada kuartal pertama 2025, dimulai dari pencabulan yang dilakukan mantan Kapolres Ngada, pelecehan oleh guru besar Fakultas Farmasi UGM, pemerkosaan dokter residensi, hingga dugaan pelecehan yang dilakukan dokter kandungan dan oknum guru kepada belasan siswi SD.
Namun, kata Puan, berbagai kasus itu hanya sebagian kecil dari kejahatan seksual, sebab banyak yang tidak terungkap atau tidak diketahui publik. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat melaporkan jika mengetahui atau mengalami tindak kekerasan seksual, di manapun, dan kapan pun.
“Kalau ternyata laporan tidak didengar atau diabaikan, maka sampaikan lewat media sosial. Jika hari ini sarana yang paling bisa didengar hanyalah dengan membuat viral, maka manfaatkanlah hal itu,” ungkapnya.
Puan juga mengingatkan Pemerintah untuk memberikan pendampingan dan bantuan bagi setiap korban kekerasan seksual.
“DPR RI akan terus memantau setiap kasus kekerasan seksual. DPR RI juga mendukung penuh segala bentuk penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan seksual serta penguatan sistem perlindungan korban, terutama bagi perempuan dan anak," tandasnya.

