AHY Serukan Indonesia Jadi Pemersatu Dunia dalam Menghadapi Fragmentasi Global Akibat Kebijakan Trump

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 14 April 2025 | 02:46 WIB
AHY
AHY

SinPo.id -  Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa Indonesia harus berperan sebagai pemersatu dunia di tengah semakin terfragmentasinya hubungan internasional akibat kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), khususnya yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump. Dalam membuka diskusi panel yang diselenggarakan TYI di Jakarta pada Minggu 13 April 2025, AHY menyatakan bahwa kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan Trump tidak hanya mengguncang sistem perdagangan global, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dunia.

“Dampak kebijakan ekonomi AS ini sangat besar. Asia Pasifik akan menjadi panggung utama dalam dinamika global terkini. Ketika kekuatan besar saling mencurigai, Indonesia harus membangun kepercayaan. Ketika dunia mengedepankan kepentingan sempit, Indonesia harus menawarkan kerja sama luas," ujar AHY dalam acara yang bertema Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global.

Menurut AHY, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi sebagai dampak dari kebijakan ekonomi AS ini. Pertama, negara-negara akan tunduk pada dominasi ekonomi AS. Kedua, negara-negara akan memilih untuk berhadapan dengan AS dengan menciptakan aliansi-aliansi baru. Jika negara-negara memilih untuk berhadapan, AHY mengingatkan bahwa dunia bisa terfragmentasi menjadi blok-blok ekonomi politik yang baru. Polarisasi ini, lanjutnya, bisa memperparah konflik regional dan menciptakan persaingan tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga pengaruh militer.

Untuk itu, AHY mengapresiasi langkah Presiden RI, Prabowo Subianto, yang telah mengirimkan diplomat ke Washington D.C., untuk berdialog mengenai kebijakan Trump dan membangun komunikasi dengan pemimpin-pemimpin negara di ASEAN. “Ini adalah wajah diplomasi adaptif yang tidak reaktif dan tidak pasif,” kata AHY.

Dalam kesempatan itu, AHY juga mengajak Indonesia untuk menjadi jembatan yang mengubah krisis global menjadi peluang. Menurutnya, momentum ini bisa dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dengan fokus pada hilirisasi, digitalisasi, serta ekonomi hijau dan terbarukan.

“Ketika ketakutan menyebar, mari kita hadirkan harapan. Dunia tidak hanya butuh pemimpin yang kuat, tetapi juga pemimpin yang bisa menyatukan,” tambah AHY.

AHY kemudian mengajak semua pihak untuk bergerak bersama. “Mari kita tidak hanya bertahan di zaman yang terus berubah, tetapi mari kita bentuk zaman itu sendiri,” ujarnya dengan penuh semangat.

Diskusi panel ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, ekonom senior Chatib Basri, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir, dan Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

Dengan sikap tegas dan ajakan untuk kerja sama internasional, AHY menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI