Chatib Basri: Uang di Indonesia Tidak Masalah, tapi Masalah Bisa Jadi Uang

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 13 April 2025 | 16:16 WIB
Mantan Menkeu RI Chatib Basri (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Mantan Menkeu RI Chatib Basri (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan Indonesia untuk memitigasi dampak dari tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Diantaranya, memberikan peraturan yang konsisten kepada dunia usaha. 

"Jadi yang harus dilakukan adalah bagaimana memberikan kepastian, bagaimana memberikan peraturan yang konsisten," kata Chatib dalam acara The Yudhoyono Institute (TYI) bertajuk "Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global" di Jakarta, Minggu, 13 April 2025. 

Menurut Chatib, tingginya ketidakpastian dalam birokrasi dan regulasi, merupakan sumber utama kegelisahan pelaku usaha. Sehingga diperlukan adanya keseriusan dalam memperbaiki kondisi tersebut.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya deregulasi bagi dunia usaha industri berbasis ekspor. Jika bisa melakukan deregulasi dengan memotong ekonomi biaya tinggi, maka penurunan biaya produksi bisa sangat signifikan. 

"Uang di Indonesia tidak masalah, tapi masalah bisa jadi uang. Itu sebabnya, maka deregulasi menjadi penting. Jika kita bisa melakukan deregulasi dengan memotong ekonomi biaya tinggi, maka itu penurunan dampak dari cost production akan jadi sangat signifikan," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Menkeu ini menilai,  pelaku bisnis sebenarnya tidak membutuhkan bantuan atau insentif berlebihan dari pemerintah. Mereka cukup diberikan kepastian dan ruang gerak yang stabil, sehingga bisa fokus menjalankan bisnisnya.

"Isu paling besar di dalam bisnis, ini Pak CT (Chairul Tanjung) ada di sini, sebetulnya bisnis itu nggak minta bantuan apa-apa. Yang paling penting dia tidak diganggu aja," tukas Chatib. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI