Selain Stok Aman, Bapanas Sebut Harga Pangan Mulai Turun usai Lebaran

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 07 April 2025 | 13:57 WIB
Ilustrasi pedagang sedang melayani pembeli. (SinPo.id/Ashar)
Ilustrasi pedagang sedang melayani pembeli. (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan pasca lebaran 2025 dalam kondisi stabil, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, terdapat penurunan harga sejumlah komoditas, seperti cabai rawit merah yang sempat naik akibat kurangnya suplai petani dan cuaca buruk di sejumlah daerah sentra.

"Kita bersyukur karena secara umum kita bisa melewati bulan puasa dan lebaran dengan harga yang relatif baik, juga dengan stok yang cukup. Ada komoditas pangan seperti cabai rawit yang memang mengalami kenaikan, tapi hari ini menunjukkan ada penurunan seiring momentum lebaran," ujar Arief dalam keterangannya Senin, 7 April 2025. 

Arief merincikan, berdasarkan Data Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata harga nasional untuk komoditas cabai rawit merah di tingkat konsumen per 4 April 2025 sebesar Rp.86.135 per kg, menurun sekitar 7,87 persen dari harga rata-rata cabai rawit per 2 April sebesar Rp.93.492 per kg. 

Sedangkan cabai merah keriting di periode yang sama, menurun sekitar 8,49 persen dari Rp.67.297 per kg pada 2 April 2025 menjadi Rp.61.583 per kg. Namun, penurunan harga tersebut masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 tahun 2024.

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya memang sempat terjadi kenaikan harga bahan pangan, seperti cabai dan bawang merah. Pada H+4 lebaran, mayoritas bahan pangan harganya sudah mulai stabil.

Untuk komoditas pangan lain seperti beras dalam, lanjut Arief, kondisinya aman dan cukup. Hingga saat ini, stok beras yang masuk ke gudang-gudang bulog mencapai kurang lebih 2,1 juta ton.

"Di pasar induk Cipinang yang biasanya stoknya 40 ribu ton, hari ini 48 ribu ton. Beras di bulog juga stoknya cukup besar yaitu di angka 2,1 juta ton dan ini tertinggi dalam sejarah," katanya.

Arief memastikan, hingga saat ini Bulog terus bekerja keras melakukan penyerapan di semua daerah. Di mana serapan Bulog sudah mencapai 711 ribu ton atau sudah 23 persen melebihi target bulan ini.

"Bulog sangat luar biasa karena hingga saat ini mereka sudah menyerap 711 ribu ton dan Ini kerja lebih dari 23 persen dari target. Dan sesuai arahan Bapak Presiden kita semua harus bekerja. Jangan sampai ketika petani panen gabahnya tidak terserap," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI