KAI Commuter Selidiki Kasus Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang

SinPo.id - KAI Commuter terus mengusut dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Stasiun Tanah Abang pada Rabu, 2 April 2025. Berdasarkan laporan yang diterima masyarakat, pihak KAI Commuter langsung menindaklanjuti dengan upaya pencarian pelaku di lokasi kejadian.
Manajer Humas KAI Commuter, Leza Arlan, mengatakan, petugas segera menuju lokasi untuk mencari pelaku, namun terduga tidak ditemukan, sementara korban dilaporkan sudah meninggalkan area stasiun.
“Laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan penelusuran menggunakan sistem CCTV Analytic untuk melacak terduga pelaku," kata Leza dalam keterangannya, Minggu, 6 April 2025.
Kasus ini juga menjadi perhatian publik setelah diunggah oleh salah satu akun di media sosial. Leza menegaskan, pihak KAI Commuter pun berusaha menghubungi pemilik akun tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
"Hingga kini, mereka masih menunggu balasan dari pihak yang mengunggah video tersebut," ungkap dia.
Dia menyampaikan, dari hasil penyelidikan melalui CCTV, pihak KAI Commuter berhasil mengidentifikasi sosok terduga pelaku yang diduga melakukan pelecehan terhadap korban.
"Terduga pelaku terlihat mengikuti korban sejak turun dari kereta hingga berada di area bawah stasiun. Kejadian ini terekam dalam kamera pengawas, yang menunjukkan gerak-gerik mencurigakan," ujar Leza.
Lebih lanjut, Leza mengungkapkan, KAI Commuter kini telah menambahkan data terduga pelaku ke dalam sistem CCTV Analytic, yang memungkinkan pemberian notifikasi jika pelaku kembali memasuki area stasiun.
"Kami juga akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut," imbuhnya.
Dia pun mengimbau kepada seluruh penumpang untuk selalu berhati-hati dan lebih waspada terhadap situasi di sekitar. Leza menegaskan, pihaknya akan menindak tegas setiap pelanggaran terhadap norma kesusilaan.
Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih berani melaporkan atau mencari bantuan jika menjadi korban atau saksi kejadian serupa.
"Jangan takut untuk berteriak atau melapor, berani Speak Up," tandasnya.