Dasco Wanti-wanti Indonesia Tak Jadi Pembuangan Produk Asing Usai Tarif Trump

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 03 April 2025 | 17:37 WIB
Wakil Ketua DPR RI Dasco (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Wakil Ketua DPR RI Dasco (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Wakil Ketua DPR RI Dasco mendorong pemerintah untuk menjalankan diplomasi yang baik dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Diplomasi yang baik diperlukan guna merespons kebijakan tarif baru AS yang baru diumumkan Presiden Donald Trump.

"Menyikapi soal penerapan tarif oleh AS kepada Indonesia, AS adalah mitra dagang penting untuk Indonesia. Kita harus melaksanakan diplomasi perdagangan dengan baik," kata Dasco kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 3 April 2025.

Dasco mewanti-wanti jangan sampai Indonesia menjadi pasar tempat ekspor 'buangan' bagi negara lain yang tak bisa memasarkan produknya ke AS. Dia juga mengingatkan agar program hilirisasi yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak gagal akibat kebijakan luar negeri tersebut.

"Tetapi, juga penting memperhatikan jangan sampai Indonesia menjadi sasaran 'tempat pembuangan' barang-barang produk negara lain yang tidak bisa dipasarkan di AS. Ini sangat berbahaya untuk produk industri Indonesia dan bisa menggagalkan proses hilirisasi kita," ujarnya.

"Kita mesti jaga bersama kepentingan nasional ini bersama antara pemerintah, swasta, eksekutif, legislatif dan penegak hukum," timpalnya.

Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen pada hampir semua barang impor yang masuk ke AS. Di samping itu, Trump memberlakukan 'Tarif Timbal Balik' terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

"Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami," kata Trump saat mengumumkan langkah-langkah baru tersebut.

AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional. Indonesia muncul pada daftar tarif tersebut.

Disebutkan bahwa Indonesia menerapkan tarif sebesar 64 persen untuk barang-barang dari AS. AS kemudian akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.

BERITALAINNYA